Istimewa
Al Abrar • 9 November 2025 22:22
Bontang: Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mulai menawarkan pengelolaan GOR Taman Prestasi di kawasan Bontang Lestari melalui skema Kemitraan Publik–Swasta (Public Private Partnership/PPP). Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot mengoptimalkan pengelolaan aset publik secara profesional dan berkelanjutan.
Ketua Tim Kajian Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Kota Bontang, Rahcmad Budi Suharto, menjelaskan GOR Taman Prestasi tidak hanya akan difungsikan sebagai gelanggang olahraga, tetapi juga dikembangkan menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kami melihat GOR Taman Prestasi memiliki potensi besar jika dikelola secara profesional. Pemerintah akan berperan sebagai fasilitator dan regulator, sementara sektor swasta diberi ruang untuk mengelola aset dengan pendekatan bisnis yang efisien,” ujar Rahcmad dalam keterangannya, Jumat, 7 November 2025.
Pemkot Bontang menawarkan beberapa skema kerja sama investasi, seperti Build-Operate-Transfer (BOT), Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), dan Kerja Sama Pengelolaan (KSPj).
Melalui skema PPP, pengembangan GOR Taman Prestasi diarahkan pada dua tujuan utama, yakni sebagai pusat pembinaan atlet daerah dan ruang ekonomi kreatif bagi UMKM. Fasilitas olahraga tersebut akan difungsikan sebagai tempat latihan standar untuk cabang olahraga seperti sepak bola, voli, dan basket guna memperkuat pembinaan atlet muda sekaligus menumbuhkan semangat kompetisi di daerah.
Sementara itu, area di bawah tribun akan dimanfaatkan secara produktif menjadi ruang usaha bagi UMKM lokal, ruang komunitas, dan kantor usaha kecil, sehingga tercipta ekosistem ekonomi baru yang mandiri serta menjadikan GOR sebagai pusat interaksi sosial dan ekonomi masyarakat.
Rahcmad menambahkan, proyek ini juga ditujukan untuk menghidupkan aktivitas ekonomi di kawasan Bontang Lestari yang selama ini lebih dikenal sebagai pusat pemerintahan, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
“Ketika fasilitas publik hidup, maka aktivitas ekonomi tumbuh, masyarakat aktif, dan semangat kebersamaan meningkat,” ujar Rahcmad.