Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat mengunjungi gelaran Halal Market Day dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 tahun 2025. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 22 October 2025 13:36
Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mendorong kemajuan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk yang dimiliki pondok pesantren. Salah satu langkah nyatanya ditunjukkan melalui gelaran Halal Market Day dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 40 tenant UMKM, termasuk 10 perwakilan pondok pesantren. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Malang, Achmad Sholeh, mengatakan Halal Market Day bertujuan menjadi wadah promosi sekaligus motivasi bagi pelaku UMKM lokal, termasuk dari lingkungan pesantren.
"Halal market ini bertujuan menumbuh kembangkan dan memasarkan UMKM yang ada di Kota Malang. Diantaranya ponpes yang mempunyai usaha UMKM," kata Achmad Sholeh, Rabu, 22 Oktober 2025.
Menurutnya keterbatasan tempat membuat panitia hanya bisa menghadirkan 10 pesantren. Padahal dari 91 pondok pesantren di Kota Malang, sebanyak 21 di antaranya telah memiliki unit usaha UMKM.
"Produknya macam-macam, mulai dari makanan, baju, suvenir, hingga buku yang semuanya merupakan produk dari ponpes," jelas Achmad Sholeh.
Rangkaian Hari Santri Nasional tahun ini juga diisi dengan sejumlah agenda penting lainnya. Mulai dari apel pagi, penyerahan bantuan bibit ikan nila dan kolam terpal untuk dua ponpes, penyerahan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk masjid dan pesantren, hingga sertifikat halal untuk SPPG Ponpes Bahrul Maghfiroh.
"Itu semua bentuk perhatian dari pemerintah untuk pondok pesantren," ungkap Achmad Sholeh.
Pemkot Malang juga serius dalam membina dan mendorong pesantren agar terus mengembangkan unit usaha mereka. Melalui kolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), berbagai pelatihan dan pembekalan diberikan kepada perwakilan pesantren.
"Perwakilan dari 61 pesantren kita bekali public speaking, ilmu agama, juga ilmu entrepreneur. Contohnya Ponpes Bahrul Maghfiroh itu sudah banyak usaha, dari pom bensin, minimarket, MBG, hingga ternak ikan. Itu nanti bisa ditularkan ke pesantren lain," jelas Achmad Sholeh.
Melalui pendekatan ini, Pemkot berharap pesantren yang belum memiliki UMKM akan tergerak untuk memulai, sehingga dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
"Terus berusaha meningkatkan, tapi tetap kita motivasi agar pesantren yang belum mempunyai UMKM terus bergerak sehingga bisa semakin maju," ujar Achmad Sholeh.