Sosialisasi Program MBG di Cirebon. Istimewa
Cirebon: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disosialisasikan ke berbagai daerah sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan gizi nasional dan menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.
Sosialisasi program tersebut digelar di Saladara Convention Hall, Kota Cirebon, dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota DPRD Kota Cirebon Yusuf, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN) Teguh Suparngadi.
Dalam sambutannya, Netty menegaskan bahwa stunting masih menjadi persoalan serius yang harus diatasi secara sistematis dan berkelanjutan. Program MBG, kata dia, hadir untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi seimbang sejak dini.
“Stunting adalah akibat kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan. Melalui Program Makan Bergizi Gratis, pemerintah berupaya memastikan setiap anak memperoleh asupan gizi yang cukup dan seimbang. Dengan pelaksanaan yang konsisten, MBG akan membantu menurunkan angka stunting serta mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujar Netty.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan konsep Isi Piringku sebagai pedoman gizi seimbang yang kini menggantikan konsep “4 Sehat 5 Sempurna”.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Cirebon, Yusuf, menyampaikan bahwa pelaksanaan MBG merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program prioritas Presiden dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Program ini dijalankan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memastikan makanan bergizi tersalurkan dengan baik kepada masyarakat. Sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat sangat penting agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Dari sisi pelaksanaan teknis, Teguh Suparngadi menjelaskan MBG berbasis pada empat prinsip utama: kecukupan kalori, keseimbangan gizi, higienitas, dan keamanan pangan.
“Menu disusun oleh ahli gizi lokal agar sesuai kebutuhan masyarakat dan potensi pangan daerah. Dengan begitu, MBG tidak hanya memperbaiki gizi, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal melalui keterlibatan petani, nelayan, dan pelaku UMKM,” kata Teguh.
Sosialisasi MBG di Cirebon ini menegaskan bahwa program tersebut bukan sekadar bantuan pangan, melainkan gerakan nasional lintas sektor yang mengintegrasikan aspek kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, MBG diharapkan menjadi pondasi bagi lahirnya generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaya saing global.