Ilustrasi Bank Neo Commerce. Foto: dok BNC. 
                                                
                    Ade Hapsari Lestarini • 31 October 2025 11:14 
                
                
                    
                        Jakarta: PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), salah satu pelopor bank dengan layanan digital, menutup kuartal III-2025 dengan pencapaian kinerja yang solid. Laba bersih tercatat sebesar Rp187,95 miliar di periode kuartal III-2025.
Sementara total laba bersih tercatat mencapai Rp464 miliar hingga akhir September 2025, melonjak lebih dari 100 kali lipat dibandingkan dengan total laba bersih di periode tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,06 miliar.
Capaian ini mencerminkan keberhasilan BNC dalam menjaga kualitas aset. Performa profitabilitas BNC melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Return on Assets (ROA) meningkat menjadi 3,45 persen pada September 2025, dibandingkan 0,03 persen pada September 2024, menandakan peningkatan lebih dari 100 kali lipat.
Sementara itu, Return on Equity (ROE) juga meningkat signifikan ke 16,96 persen pada September 2025, jauh di atas 0,16 persen di periode yang sama tahun lalu. Hal ini membuktikan fokus BNC dalam penerapan manajemen risiko proses penyaluran kredit konsumen, serta terus mengoptimalkan produktivitas aset dan modal.
 
Kualitas aset semakin membaik
BNC mencatat perbaikan signifikan pada kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun dari 3,72 persen di September 2024 menjadi 2,92 persen di akhir kuartal III-2025. Penurunan juga terjadi pada NPL net yang menurun dari 0,99 persen menjadi 0,23 persen. Penurunan ini menunjukkan keberhasilan dalam penerapan manajemen risiko yang tepat dan selektif terhadap kualitas debitur.
Total aset BNC tetap stabil sebesar Rp18,43 triliun per September 2025, hampir setara dengan posisi tahun lalu sebesar Rp18,46 triliun. Penyaluran kredit tercatat Rp7,49 triliun per September 2025 atau turun 19,1 persen dibandingkan Rp9,26 triliun pada periode yang sama di 2024, sejalan dengan langkah pengelolaan risiko kredit yang lebih prudent untuk menjaga kualitas portofolio.
Dalam upaya strategi pertumbuhan kredit, Bank menargetkan penyaluran kredit melalui penambahan eksposur dengan mitra 
channelling, Neo Pinjam dan peluncuran produk-produk pinjaman serta penambahan mitra-mitra baru. Kredit melalui produk Neo Pinjam telah tumbuh sebesar 139 persen secara 
year-on-year.
 Ilustrasi. Foto: dok BNC
Ilustrasi. Foto: dok BNC
 
Likuiditas dan permodalan yang kuat
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat stabil di Rp13,62 triliun di akhir kuartal III 2025, tidak jauh berbeda dari Rp13,64 triliun pada September 2024. Secara triwulanan, DPK tumbuh 2,2 persen dibandingkan posisi Juni 2025 sebesar Rp13,33 triliun, menunjukkan kepercayaan nasabah yang terus terjaga terhadap BNC.
Modal inti Bank meningkat 15,5 persen menjadi Rp3,94 triliun, sedangkan ekuitas bertumbuh 13,5 persen menjadi Rp4,13 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) tetap sangat kuat di level 46,73 persen, naik dari 34,18 persen pada tahun sebelumnya. Struktur modal yang kokoh ini memperkuat kemampuan BNC untuk mendukung ekspansi bisnis dan menjaga ketahanan keuangan.
Di sisi lain, rasio efisiensi operasional menjadi cermin keberhasilan manajemen dalam mengendalikan biaya. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) membaik menjadi 82,81 persen di akhir kuartal III-2025 dari 99,88 persen di posisi yang sama di tahun sebelumnya, sementara Cost to Income Ratio (CIR) turun ke 31,59 persen dari 33,47 persen.
Net Interest Margin (NIM) berada di 14,81 persen, konsisten menjaga margin dengan strategi pembiayaan yang terkendali. Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di 54,99 persen di September 2025 dari 65,48 persen di tahun sebelumnya, menunjukkan kecukupan likuiditas dalam mendukung pertumbuhan aset ke depan.
 
Strategi BNC
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono, menyampaikan hasil ini menunjukkan efektivitas strategi BNC dalam menjaga momentum profitabilitas dan disiplin pengelolaan operasional Bank.
"Capaian kuartal ketiga ini menunjukkan efektivitas strategi kami dalam mengelola pertumbuhan secara cerdas dan menghasilkan laba yang berkesinambungan. Fokus kami adalah memperkuat daya saing melalui efisiensi, pengelolaan risiko yang disiplin, serta inovasi digital yang relevan dengan kebutuhan nasabah," ujar Eri, dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Oktober 2025.
Kinerja solid sepanjang 2025 juga didorong oleh komitmen BNC dalam memperkuat ekosistem digitalnya. BNC terus memperluas layanan digital perbankan, mengembangkan produk-produk baru untuk menjawab kebutuhan keuangan nasabah serta menambah mitra-mitra baru untuk mendukung pertumbuhan aset yang berkualitas.
Terbaru, BNC telah meluncurkan produk Tabungan Neo Green, yang merupakan produk tabungan yang menfasilitasi nasabahnya untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan. Melalui produk tabungan ini, sebagian dari bunga yang didapat nasabah ketika menabung, akan disalurkan untuk mendukung program-program pelestarian lingkungan. Dengan strategi ini, BNC berhasil menjaga keseimbangan antara efisiensi, inovasi, dan profitabilitas.
"Digitalisasi memungkinkan bank dapat beroperasi secara lebih efisien dan terukur. Dengan mengombinasikannya dengan semangat inovasi yang sudah kami miliki sejak lama, kami terus berupaya untuk mendapatkan formulasi yang tepat untuk dapat menggenjot profitabilitas and pertumbuhan aset ke depannya," jelas Eri.
BNC melihat momentum positif ini sebagai pijakan strategis untuk memperkuat posisinya dalam kompetisi industri perbankan digital Indonesia. Dengan kombinasi kinerja keuangan yang kuat, tata kelola yang baik, dan kemampuan berinovasi, BNC tetap berupaya untuk fokus pada arah pertumbuhan yang berkelanjutan.
"BNC berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank dengan layanan digital yang tumbuh konsisten, disertai perbaikan kinerja yang berkelanjutan. Selain memberikan manfaat bagi nasabah setia, kami akan terus berinovasi dan menjaga fokus pada profitabilitas jangka panjang demi memberikan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan," tutup Eri.