Pertemuan Kim Jong-Un dengan Vladimir Putin usai parade militer Tiongkok. Foto: Sputnik
Fajar Nugraha • 3 September 2025 18:14
Beijing: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menjanjikan dukungan penuhnya kepada Vladimir Putin, berjanji untuk melakukan "segala yang saya bisa untuk membantu" Moskow. Sementara Presiden Rusia tersebut berterima kasih kepada Pyongyang atas pengiriman pasukan untuk berperang melawan Ukraina.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela perayaan di Beijing untuk memperingati hari jadi penyerahan diri resmi Jepang dalam Perang Dunia II.
Beberapa jam sebelumnya, keduanya bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam parade militer besar-besaran, pertemuan pertama para pemimpin ketiga negara sejak awal Perang Dingin.
Setelah parade, Kim dan Putin melakukan perjalanan dengan mobil yang sama ke wisma kenegaraan untuk melakukan diskusi bilateral pribadi.
"Jika ada sesuatu yang dapat atau harus saya lakukan untuk Anda dan rakyat Rusia, saya menganggapnya sebagai kewajiban saya sebagai kewajiban persaudaraan," kata Kim kepada Putin.
Putin menyapa Kim dengan sebutan “Pemimpin Negara yang terhormat" dalam bahasa Rusia dan menyampaikan salam hangatnya. Kedua negara terikat oleh perjanjian pertahanan bersama tahun 2024 dan keduanya menghadapi sanksi internasional yang berat - Rusia atas perangnya di Ukraina dan Korea Utara atas program senjata nuklirnya.
"Baru-baru ini, hubungan antara negara kita telah menunjukkan karakter yang istimewa, saling percaya, dan bersahabat, serta karakter sekutu," kata Putin, dan memuji pasukan khusus Korea Utara yang dikerahkan untuk membantu pasukan Rusia.
"Tentara Anda bertempur dengan gagah berani dan heroik,” tegas Putin, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 3 September 2025.
Pasukan Korea Utara membantu Moskow awal tahun ini untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah barat Rusia, Kursk.
"Saya ingin menekankan bahwa kami tidak akan pernah melupakan pengorbanan yang telah diderita oleh angkatan bersenjata Anda dan keluarga prajurit Anda," kata Putin.
Kunjungan ke Beijing, yang merupakan kunjungan pertama Kim ke Tiongkok sejak pandemi, memberikan kesempatan pertama bagi pemimpin Korea Utara yang tertutup itu untuk bertemu Putin dan Xi, serta berbaur dengan lebih dari dua lusin pemimpin negara lain yang menghadiri acara tersebut.
Menurut Pul Pervogo, akun media sosial yang banyak melaporkan aktivitas Alexander Lukashenko, Kim berbicara dengan presiden Belarus tersebut sebelum parade dan mengundangnya untuk mengunjungi Pyongyang.
Park Won-gon, pakar Korea Utara di Universitas Wanita Ewha di Seoul, menyebut kunjungan tersebut sebagai kemenangan propaganda besar bagi Kim.
"Hanya berdiri dan berjalan berdampingan dengan Xi Jinping dan Putin. Adakah cara yang lebih baik baginya untuk menunjukkan statusnya kepada dunia dan rakyatnya?,” pungkas Park.