Kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) siaga serang Houthi. Foto: Anadolu
Washington: Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan keras terhadap negara atau perusahaan yang mengirim minyak ke pelabuhan-pelabuhan Yaman yang dikuasai kelompok Houthi. Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tammy Bruce, pada Rabu, 9 April 2025.
"AS tidak akan mentolerir negara atau entitas komersial manapun yang memberikan dukungan kepada organisasi teroris asing seperti Houthi," tegas Bruce, dikutip dari Anadolu, Rabu, 9 April 2025. Peringatan ini menyusul penetapan Houthi sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) oleh AS pada 5 Maret lalu.
Dasar hukum dan ancaman sanksi
Bruce merujuk pada Perintah Eksekutif 14175 yang dikeluarkan Presiden Donald Trump, yang menyatakan aktivitas Houthi mengancam keamanan personel AS, mitra regional, dan stabilitas perdagangan maritime global. AS berjanji akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengganggu aktiivitas Houthi.
Trump sebelumnya telah memerintahkan tindakan militer tegas terhadap Houthi dan mengancam akan "memusnahkan mereka sepenuhnya". Ancaman terbaru ini merupakan bagian dari upaya AS membatasi pendanaan dan pasokan bahan bakar bagi kelompok tersebut.
Kelompok Houthi diketahui menargetkan kapal-kapal yang melilntas di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. Mereka sempat menghentikan serangan selama gencatan senjata Januari, namun kembali melanjutkan setelah Israel melanggar gencatan senjata dengan memulai serangan di Gaza.
Laut Merah merupakan rute penting untuk pengiriman minyak global, sehingga gangguan terhadap pelayaran di wilayah tersebut berdampak signifikan terhadap ekonomi dunia. AS menilai aktivitas Houthi telah mengancam stabilitas kawasan dan kepentingan strategis Amerika.
(
Muhammad Adyatma Damardjati)