Mantan Narapidana Terorisme (Napiter) Hisyam alias Umar Patek. (Medcom.id/Siti Yona)
Siti Yona Hukmana • 5 August 2023 14:50
Jakarta: Mantan Narapidana Terorisme (Napiter) Hisyam alias Umar Patek meminta maaf kepada para korban bom Hotel JW Marriot, Jakarta yang terjadi pada 2003. Permintaan maaf itu disampaikan saat memperingati 20 tahun tragedi bom Marriot tersebut.
"Assalamualaikum, saya Hisyam yang biasa dipanggil Umar Patek dan teman-teman para mantan napiter kami memohon maaf, atas semua dosa-dosa yang pernah kami lakukan terhadap bapak ibu semua dan saudara-saudara kita yang tidak bisa hadir di tempat ini," kata Hisyam di Plaza Semanggi, Jakarta dalam Peringatan 20 Tahun Tragedi Bom Marriot 2003, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Hisyam berharap permohonan maaf itu bisa menjadi peringan dari yaumul hisab di akhirat kelak. Hisyam menyadari aksi teror dengan mengebom Hotel JW Marriot pada 2003 silam akan menjadi pertanggungjawaban.
"Sekalipun saya pernah mencegah, tapi tidak berhasil. Saya tetap dihantui kesalahan terus menerus. Demikian pula dengan teman-teman yang lain, semoga mau memaafkan kami," tutur dia.
Setelah menyampaikan permohonan maaf, Hisyam alias Umar Patek dan rekan-rekan mantan napiter lainnya langsung menyalami para korban yang juga hadir dalam acara peringatan 20 tahun tragedi Bom Marriot. Para korban juga langsung menyambut permintaan maaf tersebut
Salah satu perwakilan korban menyampaikan dia ikhlas dan bersedia memaafkan mantan Napiter yang melakukan pengeboman. Menurut salah satu korban yang tidak disebutkan identitasnya itu, walau berat tapi ia percaya Allah Maha Pemaaf.
"Kita cuma manusia biasa semoga bapak semuanya tidak mengulangi lagi, bertaubat, benar-benar berada di jalan Allah yang tidak sesat, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga tidak ada lagi pengeboman atau apapun di Indonesia khususnya, kami maaf kan pak," kata salah satu korban itu.
Untuk diketahui, puluhan orang menjadi korban aksi bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada 17 Juli 2009. Tragedi ini merupakan kali kedua JW Marriot diguncang bom, setelah terjadi peristiwa serupa pada 6 tahun sebelumnya atau 5 Agustus 2003.