Sebuah Al-Qur'an. Foto: EPA-EFE
Fajar Nugraha • 20 July 2023 18:42
Stockholm: Pembakaran Al-Qur'an yang direncanakan di Stockholm, Swedia akan dilanjutkan pada Kamis 20 Juli 2023. Rencana itu sepertinya akan tetap dilakukan meskipun kedutaan Swedia di Irak diserbu dalam sebuah protes.
Salwan Momika mengisyaratkan dia akan melanjutkan aksi pembakaran Al-Qur’an keduanya dalam beberapa minggu setelah mendapatkan izin protes di Swedia.
Momika, yang mengaku berasal dari Baghdad, juga berencana membakar bendera Irak.
Izinnya memungkinkan protes dua orang di luar kedutaan Irak di Stockholm saat makan siang pada Kamis waktu setempat.
Polisi Swedia menyatakan bahwa mereka hanya menyetujui pertemuan dan bukan apa yang terjadi pada mereka.
Namun sikap Swedia itu menimbulkan reaksi di dunia Muslim, termasuk di Irak di mana ratusan pengunjuk rasa menyerbu kompleks kedutaan di Baghdad.
Saksi mata mengatakan, meriam air dan tongkat listrik digunakan untuk membubarkan pengunjuk rasa. Sementara beberapa truk tiba untuk memadamkan api yang menyala di halaman kedutaan.
Swedia memanggil seorang diplomat Irak setelah unjuk rasa di Baghdad, yang diserukan oleh pendukung ulama Moqtada Al Sadr.
Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom mengatakan, pihak berwenang Irak "telah gagal total" dalam tugas mereka untuk melindungi misi diplomatik. Dia mengatakan staf Swedia aman.
"Apa yang terjadi benar-benar tidak dapat diterima dan pemerintah mengutuk keras serangan ini," kata Billstrom, seperti dikutip The National, Kamis 20 Juli 2023.
Irak memerintahkan pejabat keamanan untuk "mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi para pelaku tindakan ini dan meminta pertanggungjawaban mereka".
Protes telah terjadi di beberapa negara Muslim selama serangkaian insiden provokatif di Swedia. Momika membakar Al-Qur’an di luar masjid utama Stockholm pada 28 Juni. Tokoh sayap kanan Rasmus Paludan melakukan hal yang sama di kedutaan Turki di Swedia pada Januari.
Izin diberikan minggu lalu kepada seorang aktivis yang mengatakan dia bermaksud untuk membakar Taurat, tetapi dia akhirnya memilih untuk tidak melakukannya.
Seorang rabi di Swedia mengatakan, dia yakin seruan untuk ketenangan oleh komunitas Muslim telah mencegah pembakaran Taurat.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan ini mengesahkan mosi yang dipimpin Pakistan yang meminta pertanggungjawaban orang-orang yang menodai kitab suci.
Negara-negara Barat menolaknya, tetapi Swedia mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengubah undang-undang tersebut setelah pengadilan memutuskan protes tersebut dilindungi oleh kebebasan berekspresi.
Uni Eropa telah mengutuk pembakaran Al-Qur’an tetapi mengatakan terserah masing-masing negara untuk memutuskan apakah akan menghukumnya.