Satgas sedang memadamkan api kebakaran lahan di Kabupaten OKI. Foto: Manggala Agni
Media Indonesia • 24 September 2023 15:36
Palembang: Tebalnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Selatan menjadi pemicu naiknya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Palembang. Bahkan kasus ISPA bertambah dan naik hingga dua kali lipat dari pekan pertama September 2023 dimana ada 9.948 kasus saat ini.
"Minggu ketiga bulan ini naik lebih dari setengah jumlah sebelumnya atau di angka 4.000-an kasus," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dari Dinas Keshatan Palembang, Yudhi Setiawan, Sabtu, 23 September 2023.
Yudhi meyakini kenaikan kasus ISPA di Palembang dampak dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah sejak sebulan terakhir. Kasus ISPA yang melonjak cukup tinggi sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak-anak, terutama pada balita dan anak di bawah satu tahun.
"Mayoritas ISPA menyerang anak usia satu sampai lima tahun. Usia di bawah lima tahun dengan gejala batuk, kesulitan bernafas, dan demam. Kondisi ini bisa memicu pneumonia yang menyerang bayi dan balita," jelasnya.
Berdasarkan catatan Dinkes Palembang per 20 September 2023, kasus ISPA naik signifikan menjadi 9.948 dari pekan pertama September hanya berjumlah 4.375.
"Kualitas udara buruk sehingga kasus ISPA melonjak. Dikhawatirkan jadi terkena pnemuonia akibat ISPA. Apalagi 23 persen terjadi kematian pada kelompok usia balita jika sudah menyerang pernapasan," ungkapnya.
Yudhi mengaku Dinkes Palembang sedang berkoordinasi bersama Pemkot dan Dinas Pendidikan untuk memundurkan jam masuk sekolah, mengingat kualitas udara pagi sudah tidak sehat.
"Karena asap ini pagi hari sangat tebal. Kami juga mengimbau masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," ujarnya.