Wapres Mar'ruf. Foto: dokumentasi Wapres
Indriyani Astuti • 10 August 2023 13:08
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dorong standar mutu lulusan perawat Indonesia ditingkatkan. Hal itu diperlukan agar salah satu tenaga medis itu bisa bekerja di luar negeri.
Hal itu disampaikan RI 2 menyikapi banyaknya permintaan tenaga perawat dari berbagai negara antara lain Jepang, Arab Saudi, dan Jerman. Namun, hal itu belum bisa dipenuhi.
"Salah satunya karena standar kompetensi dan kualifikasi perawat kita belum memenuhi standar kompetensi negara tujuan," ujar Wapres Amin dalam acara Peresmian Gedung Baru Kampus C Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban dan Pembekalan Wisuda III, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis, 10 Agustus 2023.
Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky juga ikut mendampingi kegiatan RI 2 di Tuban.
Perguruan tinggi diharapkan mempersiapkan mahasiswa sejak dini memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di luar negeri. Selain meningkatkan mutu, keterampilan bahasa dan pengenalan budaya negara tujuan juga harus dilakukan kepada perawat selama menjalani pendidikan.
Wapres menyampaikan tantangan peningkatan mutu lulusan perawat juga berasal dari dalam negeri. Masyarakat menginginkan kualitas pelayanan kesehatan semakin baik.
Tak hanya kualitas layanan, tantangan sektor kesehatan nasional adalah aksesibilitas dan kesetaraan layanan kesehatan. Mengingat rasio perawat di Indonesia sebesar 2,93 per seribu penduduk.
Angka tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Agustus 2023. Jumlah perawat di Indonesia 657 ribu orang, atau 66 persen dari 1,6 juta tenaga kesehatan di Indonesia.
Wapres berharap potensi dan peluang di bidang pelayanan kesehatan masyarakat digarap dengan optimal. Pada para civitas akademika dari perguruan tinggi pencetak tenaga kesehatan di Indonesia, khususnya IIK-NU Tuban, harus memastikan mutu lulusan tenaga kesehatan terus ditingkatkan.
"Sehingga memenuhi standar mutu kerja di dalam maupun luar negeri," ungkap dia.
Selain itu, wapres mengimbau agar para lulusan kesehatan memperkuat jejaring alumni. Sehingga, mereka menjadi jembatan penghubung yang efektif antara kampus dengan sektor kesehatan.
"Perluas kerja sama dan kolaborasi riset dan pengembangan bidang kesehatan, khususnya dengan perguruan tinggi dan rumah sakit, baik dalam maupun luar negeri," sebut dia.