Jokowi: Jangan Buang Energi untuk Hal Tidak Produktif

Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2023. DOK BPMI Setpres

Jokowi: Jangan Buang Energi untuk Hal Tidak Produktif

Indriyani Astuti • 16 August 2023 12:24

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia punya peluang meraih Indonesia Emas 2045. Bahkan Indonesia bisa meraih posisi 5 besar kekuatan ekonomi dunia.

Namun, dia meminta peluang yang ada dimanfaatkan. Bangsa Indonesia tidak perlu membuang energi untuk hal tidak produktif yang justru dapat memecah-belah bangsa.

"Strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah. Bahkan yang membuat kita melangkah mundur," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.

Strategi yang dimaksud Presiden adalah bonus demografi. Indonesia akan meraih bonus demografi yang mencapai puncak pada 2030. Peluang besar itu dapat dimanfaatkan untuk meraih Indonesia Emas 2045. Sebab, 68 persen penduduk Indonesia berusia produktif pada 2030. Kelompok ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas nasional.

"Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita," ucap Presiden.

Jokowi menyampaikan peluang besar kedua yang bisa dimanfaatkan adalah internasional trust (kepercayaan internasional) yang dimiliki Indonesia. "Yang dibangun bukan sekadar melalui gimik dan retorika. Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap," tegas Presiden.

Presidensi Indonesia pada G20, keketuaan ASEAN, dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM), kemanusiaan dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir, menurut dia, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia. Sementara itu, kondisi dunia bergolak akibat perbedaan.

"Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada. Tapi kemudian ada yang bilang memang kenapa dengan international trust yang tinggi? Rakyat-kan makannya nasi, international trust enggak bisa dimakan," ucap Jokowi.

Pembangunan infrastruktur, terang Presiden, memang tidak membuat perut rakyat kenyang. Dia pun santai dengan kritik yang ditujukan kepada dirinya.

"Ya memang enggak bisa. Sama seperti jalan tol enggak bisa dimakan ya memang. Nah ini, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif itu, ya begini. Tapi enggak apa saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton," ujar dia.

Dia menjelaskan Indonesia telah mendapatkan international trust sehingga kredibilitas Indonesia akan lebih diakui. Selain itu, kedaulatan Indonesia lebih dihormati dan suara Indonesia akan lebih didengar pada forum-forum internasional, sehingga memudahkan Indonesia melakukan negosiasi.

"Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)