Ilustrasi. Foto: MI
Annisa ayu artanti • 12 August 2024 12:04
Jakarta: Menjelang HUT Ke-79 Republik Indonesia, para trader disarankan memantau sejumlah data ekonomi yang akan menentukan potensi market pada minggu ini.
Equity Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan beberapa data yang dimaksud yakni US PPI dan US CPI. US PPI mengukur perubahan harga yang diterima produsen, khususnya mengenai harga bahan baku.
"Jika harga bahan baku naik, bisa jadi perusahaan akan menaikkan harga produknya dan menyebabkan inflasi pada sisi konsumen naik. Data ini perlu diperhatikan karena data ini juga akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya," kata Imam dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Agustus 2024.
Selain dari sisi produsen, AS juga akan merilis data inflasi untuk Juli dari sisi konsumen atau CPI. Data US CPI dirilis pada Rabu (WIB) pekan ini.
"Dari sisi konsensus kita dapat melihat bahwa CPI diproyeksikan melambat ke 2,9 persen (yoy) dan untuk Core CPI juga diproyeksikan akan melambat ke 3,2 persen (yoy). Jika inflasi AS sesuai dengan konsensus, atau lebih kecil dari periode sebelumnya, hal ini dapat menjadi sentimen positif untuk pasar, dan semakin meningkatkan probabilitas untuk The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 50 bps di September 2024 nanti," jelas dia.
Selain data dari AS, imbuh Imam, data dari Tiongkok dan Indonesia perlu diperhatikan, seperti data tingkat pengangguran yang diproyeksikan oleh konsensus turun ke lima persen dari sebelumnya di 5,1 persen.
Jika tingkat pengangguran lebih kecil dari periode sebelumnya atau lebih kecil dari konsensus maka dapat menjadi sentimen positif untuk pasar khususnya IHSG.
Berdasarkan sentimen tersebut, pihaknya merekomendasikan tiga saham dan satu Power Fund Series untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 16 Agustus 2024, yaitu:
1. Buy ITMG (Support Rp26.250, Resist Rp27.450)
Harga batu bara Newcastle telah naik ke level USD145 per ton, dan merupakan level tertinggi baru selama tiga bulan terakhir.
Kenaikan harga batu bara ini juga tidak terlepas dari membaiknya ekonomi di Tiongkok dan tentu hal ini akan menjadi angin segar juga bagi emiten batu bata. Salah satunya adalah ITMG yang salah satu porsi penjualan batu baranya paling besar ke Tiongkok.
2. Buy on Pullback ASII (Support Rp4.590, Resist Rp4.880)
Solidnya ekonomi Indonesia yang masih bisa tumbuh di atas lima persen atau di atas konsensus lima persen didukung juga oleh data-data lainnya membuat investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,2 triliun pasca sell off Senin kemarin.
Salah satu data yang menarik adalah penjualan mobil yang mulai membaik dan sepeda motor yang signifikan serta ekonomi Tiongkok yang membaik, akan menjadi sentimen positif untuk kinerja ASII yang diharapkan juga terefleksi pada pergerakan harganya.
Pasca sell off Senin kemarin, ASII mencatatkan net buy sebesar Rp211 miliar atau terbesar kedua setelah BMRI.
3. Buy on breakout BBNI (Support Rp5.000, Resist Rp5.500)
Pada Jumat kemarin, saham BBNI mencatatkan net buy asing sebesar Rp36,9 miliar. Hal ini juga tidak terlepas dari data ekonomi Indonesia yang cukup solid. membaiknya kondisi ekonomi khususnya Indonesia akan menjadi sentimen positif juga untuk sektor perbankan.
Hal ini akan berpengaruh pada kualitas aset dan CKPN ke depan yang dapat berimbas pada dan bottom line perusahaan.
4. Buy Power Fund Series XISI
Solidnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ditambah dengan potensi penurunan suku bunga menjelang akhir tahun ini akan menjadi sentimen positif bagi emiten padat modal khususnya emiten yang ada di sektor infrastruktur.