Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meninjau kondisi surat suara Pilkada Serentak di gudang logistik KPU Cimahi. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 11 November 2024 07:26
Cimahi: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mencatat ada 131 unit rumah yang tersebar di sejumlah kelurahan rusak usai diterjang hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu, 10 November 2024.
Selain kerusakan rumah kategori ringan, sedang hingga berat, cuaca ekstrem juga menyebabkan 27 pohon di sejumlah titik tumbang menutup akses jalan, fasilitas umum hingga tempat ibadah.
"Rusak ringan ada 109 rumah pada bagian atap. Kemudian rusak sedang 13 rumah karena atap, plafon dan sebagian dindingnya rusak. Lalu kategori berat ada 9 rumah, dimana atap, plafon, dinding dan struktur bangunan rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fitriandy Kurniawan, Minggu, 10 November 2024.
Saking banyaknya kejadian, petugas BPBD sampai saat ini masih menyisir pohon yang tumbang untuk dilakukan pembersihan, termasuk juga yang berada di jalan-jalan utama Cimahi.
"Pascadievakuasi, lalu lintas kembali lancar. Untuk yang lainnya, petugas masih menyisir pohon-pohon yang tumbang di akses jalan lingkungan," jelasnya.
Bencana tersebut mengundang keprihatinan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin yang langsung meninjau beberapa titik terdampak. Pihaknya mendapat laporan bahwa telah terjadi tiga bencana yakni di Kota dan Kabupaten Cirebon, dan Kota Cimahi. Namun yang terparah di Cimahi.
Didampingi Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, Bey meninjau SDN Baros Mandiri 4 yang roboh pada bagian benteng karena tertimpa pohon. Setelah itu, mereka ke gudang logistik KPU untuk melihat surat suara yang rusak.
"KPU sudah melakukan penanganan secara prosedural, sudah dikeringkan (surat suara). Informasi tadi dari 2 ribuan surat suara, tinggal 194 yang menurut KPU dan Bawaslu perlu diganti," kata Bey.
Bey menyatakan semua daerah di Jawa Barat diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometerologi pada musim hujan kali ini. Pemprov Jabar sendiri telah menetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi.
"Kita minta semua daerah waspada, termasuk masyarakatnya. Status sudah kita terapkan dari Oktober 2024 sampai April 2025," ujarnya.