Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Annisa ayu artanti • 17 September 2024 12:48
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024.
Pada periode ini, surplus yang tercatatkan tercatat USD2,9 miliar, naik dari capaian bulan Juli 2024 yang hanya USD470 juta.
"Pada Agustus 2024, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD2,9 miliar atau naik USD2,4 miliar secara bulanan," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers yang dipantau daring, Selasa, 17 September 2024.
Pudji mengungkapkan capaian neraca perdagangan Indonesia Agustus 2024 merupakan surplus yang terjadi selama 52 berturut-turut sejak Mei 2020.
"Surplus Agustus 2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus Juli 2024. Tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan surplus Agustus 2023," ungkap dia.
Lebih lanjut, Pudji juga menyampaikan, surplus neraca perdagangan Agustus 2024 ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar USD4,34 miliar. Adapun komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan hewan nabati, serta besi dan baja.
Menurut mitra dagang, BPS mencatat surplus neraca perdagangan perode ini terjadi pada Amerika Serikat yaitu USD1,707 miliar, India sebesar 1,08 miliar, dan Filipina USD847,3 juta.
Sementara itu, Indonesia mengalami defisit perdagangan yaitu dengan Tiongkok sebesar USD1,19 miliar, Austria sebesar USD549,7 juta, dan Singapura sebesar USD312,8 juta.
Ekspor-impor
Dia juga merinci, BPS mencatat kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2024 naik 5,97 persen secara bulanan (month to month/mtm) menjadi USD23,56 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekspor bulan Agustus 2024 ini telah naik 7,13 persen.
Sementara untuk impor, BPS mencatat sebesar USD20,67 miliar. Angka itu turun 4,94 persen (mtm) tetap naik 9,46 persen secara tahunan (yoy).