Ilustrasi ledakan. (Medcom.id)
Marcheilla Ariesta • 23 September 2024 13:58
Peshawar: Sebuah bom pinggir jalan menghantam konvoi diplomat asing yang sedang mengunjungi Pakistan barat laut pada Minggu, 22 September 2024. Insiden ini menewaskan seorang polisi yang bertugas sebagai pengamanan.
Dalam rombongan diplomat asing itu, dilaporkan ada Duta Besar RI untuk Pakistan.
Zahidullah Khan, seorang polisi dari distrik Swat, mengatakan kepada NBC News bahwa para diplomat tersebut sedang dalam perjalanan menuju sebuah resor wisata. “Ketika itu, sebuah mobil polisi yang mengawal konvoi mereka terkena bom rakitan,” ucap Khan, Senin, 23 September 2024.
Seorang polisi tewas di tempat kejadian dan tiga lainnya terluka, kata Khan. Ia menambahkan bahwa para diplomat tersebut sedang mengunjungi daerah lembah Swat atas undangan kamar dagang setempat.
Mohammad Ali Gandapur, wakil inspektur jenderal polisi di Swat, mengatakan semua duta besar asing selamat dan bahwa para penyerang telah menargetkan sebuah kendaraan polisi.
“Duta besar dari Indonesia, Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, Zimbabwe, Rwanda, Turkmenistan, Vietnam, Iran, Rusia, dan Tajikistan termasuk di antara mereka yang berada dalam konvoi tersebut,” kata polisi.
Polisi membuat pengaturan keamanan untuk para duta besar asing tersebut dan mereka segera diselamatkan dan dipindahkan ke ibu kota Pakistan, Islamabad, kata Khan.
Menyampaikan simpati kepada keluarga korban tewas, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "semua anggota korps diplomatik telah kembali dengan selamat ke Islamabad."
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari juga mengutuk serangan tersebut.
“Elemen teroris bukan hanya musuh negara dan bangsa, tetapi juga kemanusiaan itu sendiri," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Polisi dan tentara Pakistan menutup jalan dan memberlakukan jam malam di area serangan saat mereka melakukan operasi pencarian. Pasukan antiteroris Pakistan mempertahankan kehadiran yang kuat di lembah Swat, yang telah lama menjadi sarang pemberontakan militan Islam.
Para militan telah meningkatkan serangan mereka sejak akhir 2022 setelah melanggar gencatan senjata dengan pemerintah. Pada 2012, militan Islam menembak dan melukai serius peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai di lembah tersebut.
Baca juga: 2 Orang Tewas 1 Terluka dalam Ledakan Bunuh Diri di Pakistan