BKKBN Usul Penambahan Provinsi Prioritas Percepatan Penurunan Stunting Jadi 17

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

BKKBN Usul Penambahan Provinsi Prioritas Percepatan Penurunan Stunting Jadi 17

Kautsar Widya Prabowo • 6 October 2023 20:14

Jakarta: Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengusulkan penambahan lima provinsi prioritas penanganan stunting. Saat ini sudah ada 12 provinsi prioritas.

"Kami mengusulkan penambahan provinsi prioritas menjadi 17 provinsi yaitu Papua, Papua Barat, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan," ujar Hasto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2023.

Hasto meyakini dengan menambah wilayah prioritas, prevalensi stunting akan turun 3,8 persen setiap tahunnya. Sehingga target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen dapat terwujud.

"Kami masih optimis untuk stunting bisa menuju 14 persen di 2024," tuturnya.

BKKBN juga mengusulkan program keluarga harapan (PKH) fokus pada pemberian makanan tambahan bagi keluarga berisiko stunting. Dia juga mengusulkan penggunaan dana desa sebesar 10 persen.

"Fokus konvergensi menggunakan dana desa perlu ditingkatkan, kami izin mengusulkan apabila diperkenankan 10 persen minimal dana desa," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah terus mempercepat penurunan angka prevalensi stunting. Target pemerintah angka stunting turun 3 persen di tahun ini dan 2024.

"Kita sudah memperkirakan stunting ini 2024 target kita 14 persen. Sisa dari 2022 itu 21 sekian persen, jadi sisanya itu 6,8 persen. Oleh karena itu, kita memperkirakan dari 2 tahun ini, 2023 dan 2024 masing-masing 3 persen dan diperkirakan itu akan bisa tercapai," kata Ma'ruf, Rabu, 4 Oktober 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)