Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Miftachussunnah, Jalan Kedung Tarukan, Surabaya. (Medcom.id/Amal)
Media Indonesia • 13 August 2024 18:52
Surabaya: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut hubungan NU dengan PKB tak berjalan baik dalam 15 tahun terakhir. Terutama sejak dipimpin Muhaimin Iskadar.
Menurut Gus Yahya, masalah antara PKB dan PBNU sebenarnya bukanlah masalah baru. Selama ini hubungan PBNU dan PKB berjalan baik. Namun sejak PKB dipimpin Muhaimin, atau selama 15 tahun, hubungan PBNU dan PKB berjalan kurang baik.
"Ini berlangsung lama sudah lebih dari 15 tahun. Masalah di dalam hubungan PKB dan NU ini sudah lama sekali. Tapi selama ini belum pernah dilakukan upaya-upaya yang masif mengelolanya," kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di Kediaman Rais Aam, Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya, Selasa, 13 Agustus 2024.
Sebelumnya, Gus Yahya mengeklaim Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar memberikan mandat penuh ke Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk segera memperbaiki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mandat ini diberikan Rais Aam setelah sebelumnya ratusan kiai berkumpul di Pesantren Tebuireng dan menyepakati memberikan "Mandat Tebuireng" kepada Rais Aam PBNU untuk membenahi PKB.
"Kemarin Kiai berkumpul (di pesantren Tebuireng). Mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB," kata Gus Yahya
Setelah mendapatkan Mandat Tebuireng, Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar langsung memanggil Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang kebetulan berada di Surabaya. "Saya tadi mendapatkan perintah langsung dari Rais Aam untuk menindaklanjuti laporan dari para kiai," kata Gus Yahya.