3 Faktor Bellinda Putri Didukung Banyak Parpol di Pilkada Kudus

Jakarta: Setidaknya ada tiga faktor yang membuat Bellinda Putri Sabrina Birton mendapat dukungan dari banyak partai politik (parpol) untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2024. Bellinda mendapat banyak restu dari parpol untuk mendampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpusda) Kabupaten Kudus, Samani Intakoris.

Pengamat politik dan kebijakan publik Yanuar Wijanarko menilai faktor pertama adalah tingkat elektabilitas yang tinggi. Ini menjadi faktor utama banyaknya parpol mendukung Bellinda.

Menurut dia, tingkat elektabilitas menjadi hal yang penting dalam pencalonan kepala daerah, meski suatu partai telah menyiapkan kader untuk dicalonkan. Sehingga, dia menilai Bellina memiliki peluang di pilkada.

"Sebagai contoh, jika ada koalisi partai mendukung Bellinda, ya pasti partai lain akan ikut ke koalisi itu karena kemungkinan menangnya lebih besar. Semua ini karena elektabilitas Bellinda cukup tinggi untuk Pilkada Kudus," kata Yanuar melalui keterangan tertulis, Senin, 19 Agustus 2024.

Faktor kedua dan ketiga adalah popularitas dan akseptabilitas. Sehingga, potensi memenangi Pilkada Kudus 2024 menjadi semakin besar.

"Baik elektabilitas, popularitas, dan aksetabilitas sudah dimiliki Bellinda. Dan sekarang sejumlah parpol menyatakan mengusungnya. Potensi menang Pilkada Kudus menjadi tinggi," kata dia.
 

Baca: Pilkada Kudus, NasDem Rekomendasikan Samani-Belinda

Dukungan banyak parpol tersebut, lanjut Yanuar, bisa mendorong stabilitas di eksekutif dan legislatif. Meski begitu, Bellinda diminta tetap memperhatikan kekuatan lawan.
 

Representasi perempuan

Pengamat politik Herry Mendrofa menilai majunya Bellinda dalam pencalonan kepala daerah bisa menjadi representasi keterwakilan perempuan dalam pilkada. 

"Majunya Bellinda jelas memberikan alternatif pilihan politik bagi masyarakat dalam konteks representatif. Artinya, keterwakilan perempuan di wilayah tersebut peluangnya cukup terbuka," kata Herry.

Menurut dia, kepemimpinan perempuan dibutuhkan untuk mengantisipasi krisis kepemimpinan dari sektor gender, terutama merespons dinamika kesetaraan dan persamaan dalam politik.

"Bellinda juga bisa mewarnai pilkada karena latar belakangnya yang tidak diragukan. Dari sisi pendidikan maupun pekerjaan bisa menjadi modal sosial membangun daerahnya," kata dia.