IHSG. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG berhasil menguat saat laju rupiah melemah.
Melansir Investing, IHSG naik 0,33 persen ke level 6.905 pada penutupan perdagangan Rabu, 26 Juni 2024. IHSG naik 3,11 persen dalam setahun. Volume perdagangan pada hari ini sebesar 11,1 miliar.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain berasal dari laju rupiah.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 26 Juni 2024, kurs Jisdor mencatat mata uang rupiah melemah ke Rp16.435 per USD dari posisi Rp16.379 per USD. Melansir Bloomberg, mata uang rupiah melemah ke level Rp16.433 per USD pada perdagangan pagi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi syariah domestik terus bertumbuh seiring dengan akselerasi sistem pembayaran syariah. Tercermin dari pertumbuhan pembiayaan syariah pada Mei 2024 tercatat 14,07 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pembiayaan konvensional sebesar 12,15 persen yoy.
Dari Asia, Indeks penjualan rumah baru tipe single family di Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024 tumbuh 6,3 persen yoy. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan April 2024 sebesar 6,7 persen.
Dari Asia, Indeks Keyakinan Konsumen atau The Composite Consumer Sentiment Index (CCSI) di Korea Selatan naik ke level 100,9 pada Juni 2024, dari posisi bulan sebelumnya sebesar 98,4. Optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospeknya di masa depan mengalami peningkatan.
Wall Street beragam
Sementara itu laju Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir beragam (mixed) pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) dengan indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, mengalami pelemahan.
Melansir Investing.com, Rabu, 26 Juni 2024, indeks Dow Jones turun 299,05 poin atau sekitar 0,76 persen menjadi 39.112,16. Sementara indeks S&P 500 meningkat 21,43 poin atau sekitar 0,39 persen menjadi 5.469,30. Sedangkan indeks komposit Nasdaq melonjak 220,84 poin atau sekitar 1,26 persen menjadi 17.717,65.
Pelemahan indeks Dow Jones dipicu oleh terpuruknya saham perusahaan ritel akibat mencatatkan kinerja kuartalan yang mengecewakan. Saham Home Depot dan Walmart masing-masing terjun 3,6 persen dan 2,2 persen.