Tren Laju Minyak Dunia Mulai Patah

Ilustrasi minyak dunia. Foto: Unsplash.

Tren Laju Minyak Dunia Mulai Patah

Arif Wicaksono • 4 May 2024 06:52

Texas: Laju minyak dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia melemah ditengah kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan minyak di AS.

DIkutip dari Investing, Sabtu, 4 Mei 2024, minyak Brent untuk kontrak Juli 2024 melemah 1,04 persen dengan berada pada level USD82,80 per barel. Kemudian minyak WTI untuk kontrak Juni 2024 melemah 1,22 persen dengan berada pada level USD77,99 per barel.
 

baca juga: 

Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kekhawatiran Pelemahan Permintaan


Menurut Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, harga minyak dunia hari ini cenderung menurun berdasarkan perubahan arah dari tren bullish ke bearish karena efek dari peningkatan cadangan minyak mentah Amerika Serikat.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada Rabu, 1 Mei 2024, cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir 26 April.

Angka ini jauh melampaui perkiraan sebelumnya dari para analis yang memperkirakan penurunan sebesar 1,1 juta barel. Peningkatan yang tak terduga ini mengindikasikan adanya potensi surplus pasokan, yang pada gilirannya menekan harga minyak.

redanya konflik global

Selain itu, meredanya beberapa konflik global dalam beberapa hari terakhir juga turut mempengaruhi sentimen pasar. Konflik yang mereda cenderung mengurangi ketegangan geopolitik, yang pada akhirnya dapat mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak.

Menurut Fischer, hal ini menjadi salah satu faktor utama yang mendukung prediksi pelemahan harga minyak dalam waktu dekat.

Pasar juga diperkirakan gelisah menjelang pertemuan Federal Reserve, di mana bank sentral diharapkan akan memberikan pernyataan yang lebih hawkish.

Antisipasi terhadap kebijakan yang lebih ketat dari The Fed telah mendorong penguatan dolar AS, yang pada gilirannya memberikan tekanan tambahan terhadap harga minyak.

Hal ini terjadi karena minyak diperdagangkan dalam dolar, sehingga penguatan dolar membuat minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)