Singapura Harap Perluas Kerja Sama Kredit Karbon dengan Indonesia

Singapura. Foto: Unsplash.

Singapura Harap Perluas Kerja Sama Kredit Karbon dengan Indonesia

Arif Wicaksono • 29 April 2024 19:05

Bogor: Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berharap Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Asia Tenggara. Ia menyarankan agar kedua negara selanjutnya dapat memperluas kerja sama mereka dalam kredit karbon.
 

baca juga: 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mengundurkan Diri Bulan Depan


Ekonomi hijau adalah salah satu dari beberapa bidang kerja sama ekonomi yang dibicarakan oleh PM Lee dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Senin, 29 April 2024, pada pertemuan para pemimpin yang diadakan di Bogor, Jawa Barat.

Lee mengatakan, Singapura dan Indonesia mencapai kemajuan dalam memfasilitasi perdagangan listrik lintas batas, menjajaki solusi penangkapan dan penyimpanan karbon, serta konservasi hutan bakau.

Kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk berkolaborasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait ekosistem mangrove di Indonesia.

Berdasarkan perjanjian tersebut, yang ditandatangani oleh Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan, kerangka kerja bilateral akan dibentuk untuk mendorong pemanfaatan sumber daya mangrove secara berkelanjutan di masyarakat lokal, dimulai dengan uji coba di Pulau Setokok di Batam.

Sekretariat Nasional Perubahan Iklim (NCCS) menuturkan, selain meningkatkan kesadaran mengenai ekosistem mangrove yang berkelanjutan, serta pertukaran praktik terbaik mengenai penggunaan produk mangrove secara berkelanjutan dan peluang ekonomi dari ekowisata mangrove. Kedua pemerintah juga akan memobilisasi lembaga akademis dan penelitian untuk melakukan konservasi dan rehabilitasi mangrove.

Ikatan ekonomi telah menjadi salah satu pilar utama hubungan kedua negara, dengan Singapura menjadi investor asing terbesar di Indonesia sejak 2014.

"Investasi dari Singapura ke Indonesia terus meningkat selama bertahun-tahun hingga secara kumulatif melebihi 74 miliar dolar Singapura," kata PM Lee dalam pernyataan media bersama dengan Widodo, dilansir Business Times, Senin, 29 April 2024.

Dalam pidatonya, dia  juga menyinggung hubungan ekonomi, Widodo mengatakan 29 perusahaan Singapura telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Nusantara, ibu kota baru Indonesia.

Ia juga menambahkan upaya ekspor listrik ke Singapura mengalami kemajuan, seiring dengan rencana investasi untuk mendukung industri ramah lingkungan.

Pada September tahun lalu, kedua negara menandatangani perjanjian yang memungkinkan Singapura mengimpor dua gigawatt listrik rendah karbon dari Indonesia. Selain ekonomi hijau, kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada pertemuan tersebut.

Delegasi kepemimpinan

PM Lee juga mengakui kontribusi Joko Widodo kepada Indonesia, mengingat ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka sebagai pemimpin negaranya masing-masing.

Jokowi, seperti halnya PM Lee, akan segera menyerahkan kendali kepada penggantinya. PM Lee akan menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong pada 15 Mei 2024.

Sementara itu, Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya yang kedua dan terakhir pada Oktober tahun ini, saat ia bersiap untuk menyerahkan kendali kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

PM Lee mencatat ia dan Jokowi menyerahkan hubungan bilateral yang baik kepada penerus mereka masing-masing, yang keduanya juga hadir di Bogor sebagai bagian dari delegasi negara mereka dan telah bertemu bersama dengan para pemimpin yang akan mengakhiri masa jabatannya.

Ia meyakini, baik Prabowo maupun Wong akan terus membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)