Ilustrasi UMKM. Foto: MI/Adam.
Arif Wicaksono • 27 October 2023 14:33
Jakarta: Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Arif Rahman Hakim menyatakan, dalam upaya mewujudkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik kelas, terdapat tiga pendekatan untuk mendeteksinya yakni produktivitas, aksesibilitas, dan intervensi.
Pertama, pendekatan produktivitas ditekankan dari peningkatan kapasitas usaha dan kinerja usaha. Pendekatan kedua, aksesibilitas terhadap permodalan dari perubahan sumber modal usaha menjadi semakin formal.
"Ketiga, pendekatan intervensi finansial pemerintah atau government intervention yaitu lulusnya UMKM dari program bantuan pemerintah," kata Arif dilansir InfoPublik, Jumat, 27 Oktober 2023.
Lanjutnya, setiap negara memiliki model UMKM Naik Kelas tersendiri. Mayoritas UMKM di dunia merupakan perusahaan independen (independent firms) dengan jumlah pekerja kurang dari 50 orang dan ukuran ini berbeda disetiap negara.
Banyak juga negara yang mengklasifikasikan UMKM dengan parameter atau kriteria jumlah tenaga kerja tidak melebihi 250 atau 200 orang. Khusus SMEs di AS, kata Arif, jumlah tenaga kerja tidak melebihi dari 500 orang.
Ia meyakini berbagai mitra pembina UMKM di Indonesia sudah memiliki perhatian terhadap kriteria UMKM Naik Kelas. Pada pembinaan UMKM, dibuat klasifikasi kelas yang lebih kecil, bukan hanya berdasarkan aset dan omset tetapi juga indikator lainnya.
"Indikator tersebut diantaranya menurut Bank Indonesia adalah UMKM Digital, UMKM yang terhubung dengan akses pembiayaan, UMKM ekspor, dan UMKM Hijau," terang Arif.