Indonesia Mulai Bahas Persiapan Haji 1445 Hijriah Bersama Arab Saudi

Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Medcom.id/Fachri.

Indonesia Mulai Bahas Persiapan Haji 1445 Hijriah Bersama Arab Saudi

Media Indonesia • 19 December 2023 10:19

Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah di Jeddah. Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M.

“Saya telah bertemu sahabat saya, Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah," kata Yaqut saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 19 Desember 2023.

Yaqut mengapresiasi keputusan Arab Saudi menambah kuota bagi jemaah Indonesia pada Haji 1445 Hijriah. Kuota tambahan yang diberikan capai 20 ribu jemaah.

"Saya menyampaikan terima kasih atas kuota jemaah haji Indonesia yang telah diberikan sejumlah 221.000, dan tambahan kuota jemaah haji Indonesia sejumlah 20.000, sehingga total kuota jemaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M menjadi 241.000 jemaah,” ungkap dia.

Yaqut juga menyampaikan terima kasih atas adanya penambahan alokasi kuota petugas Haji 2024 dari 2.100 menjadi 4.421 orang. Namun, menurutnya hal itu masih belum sebanding dengan jumlah jemaah yang harus dilayani. 

“Saya juga mengajukan penambahan kuota petugas haji untuk lebih mamaksimalkan layanan. Semoga ini juga bisa disetujui Menhaj Saudi,” sebut dia.
 

Baca juga: Seleksi Petugas Haji Daerah Dibuka Januari 2024

Hal penting lain yang didiskusikan yaitu terkait kepastian rencana penempatan jemaah haji Indonesia di Masyair. Menurut Yaqut, kepastian rencana penempatan itu penting dibahas untuk mengantisipasi kepadatan di Masyair karena penambahan kuota jemaah.

"Seiring adanya tambahan kuota, saya harap layanan untuk jemaah haji bisa maksimal, khususnya pada saat puncak haji. Begitu juga dengan simulasi pembagian kuota tambahan, harus dapat dipastikan simulasi layanan dan tempatnya di Masyair," lanjutnya.

Kementerian Agama juga meminta dukungan kebijakan dari Kementerian Haji dan Umrah agar maktab-maktab hanya menempatkan jemaah haji di tenda Arafah dan Mina sesuai rencana penempatan. Sehingga, kejadian adanya jemaah yang menempati tenda di luar rencana yang telah disepakati, tidak terulang kembali.

"Kemenag juga mengusulkan formula layanan haji khusus oleh konsorsium perusahaan travel haji khusus dan asosiasinya dapat diturunkan, dari minimum 2.000 jemaah menjadi 1.000 jemaah,” tegas Yaqut.

Hal penting lainnya yang dibahas adalah kepastian persetujuan pengiriman zamzam tambahan. Yaqut berarap proses pengiriman zamzam tambahan tersebut dapat segera memperoleh persetujuan.

“Secara umum, Menhaj memahami sejumlah usulan Kementerian Agama. Khusus berkenaan pengiriman zamzam tambahan, Menhaj menyampaikan bahwa itu masih dibahas dengan Dewan Malaki sebagai pihak yang memiliki otoritas untuk memberikan persetujuan,” ujar dia. (MI/Despian Nurhidayat)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)