Ilustrasi daycare. (MI/Ramdani)
Bekasi: Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 02, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni akan menyiapkan tempat penitipan anak atau daycare untuk membantu pasangan suami-istri di Kota Bekasi yang bekerja.
"Untuk membantu ibu rumah tangga yang bekerja, kami juga ingin membuat daycare berbasis RW atau gabungan RW. Ini juga akan menyerap tenaga kerja," katanya, Rabu, 9 Oktober 2024.
Dia menjelaskan, saat ibu bekerja di luar rumah, bayi atau anak yang masih belum mandiri memerlukan pengasuh yang bisa merawat dan mendidik anak menggantikan peran ibu dan ayahnya.
Pada beberapa keluarga, kata dia, masalah ini dapat diatasi. Ada yang mempekerjakan pengasuh anak atau menjadikan Asisten Rumah Tangga (ART) sekaligus sebagai pengasuh anak.
Selain itu, ada juga yang menitipkan anak kepada keluarga, semisal nenek atau kakek atau keluarga lainnya.
"Akan tetapi banyak juga keluarga yang tidak mendapat solusi kecuali harus menitipkan anaknya di daycare. Masalahnya, jumlah daycare juga tidak banyak. Perkantoran yang menyediakan fasilitas daycare juga tidak banyak," ujarnya.
Nurul menjelaskan, walaupun terdapat sejumlah
daycare namun pembiayaannya belum tentu dapat dijangkau oleh keluarga menengah ke bawah. Sehingga, hal ini perlu dicarikan solusi.
"Alih-alih meminta perempuan untuk berhenti bekerja demi merawat anak, lebih baik memfasilitasi adanya
daycare yang terjangkau dan dekat dengan tempat tinggal keluarga," ucap dia.
Nurul menyatakan, bahwa ada pepatah Jepang mengatakan
Butuh 1 desa untuk merawat seorang anak. "Inilah yang akan kita terapkan. Anak diasuh di lingkungannya sendiri lewat sebuah sistem layanan terseleksi dengan memberdayakan sumber daya manusia yang ada di wilayah itu sendiri."
Nantinya, pembiayaan
daycare yang disediakan Pemerintah Kota Bekasi akan disubsidi.
"Orang tua tetap harus keluar biaya, tapi ringan. Untuk
mendapat layanan ini juga ada proses seleksi. Hanya bagi yg betul-betul membutuhkan," terang dia.
Selain itu, lanjut Nurul, hal ini juga bisa dilakukan di Kota Bekasi dengan melibatkan swasta melalui program CSR yang mereka miliki.
"
Daycare ini juga bisa jadi tempat praktek pelajar/mahasiswa sekolah perawat. Keamanannya harus terjamin dengan pantauan CCTV. Apalagi kalau ada di lingkungan RW, masyarakat bisa ikut terlibat membantu sekaligus mengawasi. Tentu untuk tenaga pengasuh akan ada proses pelatihan dan sertifikasi," ungkapnya.
Jumlah Daycare yang akan disediakan juga akan memperhatikan kebutuhan masyarakat Kota Bekasi. "Tidak harus setiap RW ada daycare. Kita buat sesuai kebutuhan dan kemungkinan yang ada di masing-masing lingkungan," imbuhnya.