RSUD Batam Siapkan 2 Dokter Jiwa untuk Caleg Gagal

Ilustrasi/Medcom.id

RSUD Batam Siapkan 2 Dokter Jiwa untuk Caleg Gagal

Media Indonesia • 22 November 2023 19:57

Batam: Menjelang Pemilu Serentak 2024, kampanye semakin memanas. Simpatisan capres-cawapres dan calon legislatif (caleg) mulai bergerilya untuk mendulang dukungan masyarakat.

Namun, fenomena ini tidak terlepas dari dampak finansial yang signifikan, terutama bagi caleg baru. Menyikapi hal ini, Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, Sri Widjayanti, telah menyiapkan dua dokter jiwa untuk menangani gangguan jiwa, baik yang bersifat akut maupun ringan.

Sejak Juni 2023, BPJS telah merestui penyakit jiwa sebagai bagian dari pertanggungan, meskipun belum jelas apakah stres akibat kegagalan dalam pemilihan termasuk dalam cakupan ini.

"Kami belum tahu apakah stres akibat gagal nyaleg masuk tanggungan BPJS atau tidak. Nanti kita akan konfirmasi ke BPJS dulu. Yang pasti, jika terjadi peningkatan masyarakat yang stres atau pasien jiwa, akan siapkan kamar instalasi rawat inap tambahan," ujarnya, Rabu, 22 November 2023.

Pihak rumah sakit siap memberikan perawatan intensif kepada pasien gangguan jiwa.

Seorang caleg, Amin, 35, menuturkan baru pertama kali mencalonkan diri. Untuk ikut Pemilu 2024 diperlukan biaya sekitar Rp1,6-RP2 miliar.

Biaya yang dikeluarkan tidak menjamin kemenangan. Bagi yang sudah pernah menjabat dan mencalonkan diri lagi, biaya kampanye bisa lebih rendah.

"Itu sudah pasti rugi. Tetapi mereka mengharapkan hasil dari setelah dipilih," ujarnya.

Dampak dari beban finansial yang besar ini tidak hanya terasa pada aspek keuangan, melainkan juga berdampak pada kesehatan mental para Caleg. Setelah Pemilihan Legislatif (Pileg), banyak di antara mereka yang mengalami stres atau bahkan gangguan jiwa.

"Tahun sebelumnya banyak yang stres dan minta berobat ke orang pintar segala. Sampai dipulangkan keluarganya ke daerah asalnya nggak tahu nasibnya sekarang," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nur Ajijah)