Donald Trump ditembak dalam kampanye di Pennsylvania. (EFE)
Marcheilla Ariesta • 29 August 2024 07:46
Pennsylvania: Pria bersenjata yang mencoba membunuh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah melancarkan "upaya berkelanjutan dan terperinci" untuk menyerang suatu pertemuan besar, sebelum memutuskan untuk menargetkan kandidat presiden dari Partai Republik tersebut pada rapat umum Pennsylvania pada Juli.
Pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan, Thomas Crooks (20), mencari informasi tentang Trump dan pesaingnya saat itu, Presiden Demokrat Joe Biden, lebih dari 60 kali sebelum mendaftar untuk kampanye Trump pada awal Juli.
"Kami melihat upaya berkelanjutan dan terperinci untuk merencanakan serangan terhadap beberapa acara, yang berarti ia melihat sejumlah acara atau target," kata Kevin Rojek, pejabat tinggi FBI di Pennsylvania bagian barat, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 29 Agustus 2024.
Rojek mengatakan, Crooks menjadi "sangat fokus" pada kampanye Trump ketika diumumkan. “Ia melihatnya sebagai target peluang,” lanjut Rojek.
Rojek mengatakan, FBI belum dapat menentukan apa yang memotivasi Crooks untuk mencoba membunuh Trump di sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada 13 Juli.
Aktivitas komputer Crooks menunjukkan bahwa ia tertarik pada campuran ideologi tetapi tidak menunjukkan secara pasti bahwa ia dimotivasi oleh sudut pandang tertentu yang condong ke kiri atau ke kanan.
Pejabat FBI mengatakan, mereka tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Crooks telah bekerja dengan orang lain atau telah diarahkan oleh kekuatan asing.
“Tidak ada jejak obat-obatan terlarang atau alkohol dalam sistem tubuhnya,” kata mereka.
Upaya pembunuhan itu memicu pertanyaan tentang bagaimana Crooks dapat memanjat gedung di dekatnya dan melepaskan delapan tembakan ke mantan presiden itu sebelum dibunuh oleh seorang anggota Dinas Rahasia. Beberapa penyelidikan kongres dan pemerintah sedang memeriksa langkah-langkah keamanan acara tersebut.
FBI, sementara itu, sedang menyelidiki Crooks sendiri. Para pejabat mengatakan mereka telah memperoleh sedikit pemahaman tentang pola pikirnya, meskipun mereka masih belum tahu apa yang memotivasinya.
Crooks mencari acara kampanye Trump sejak September, kata pejabat FBI, dan mulai mencari pada April untuk acara kampanye kedua kandidat di dekat tempat tinggalnya di Pennsylvania bagian barat.
“Dia juga mencari tanggal konvensi nasional Partai Republik dan Demokrat,” kata mereka.
Pada hari-hari menjelang kampanye 13 Juli, dia mencari informasi tentang lokasi tersebut, termasuk tempat Trump akan berpidato dan rincian perusahaan yang memiliki gedung di dekatnya tempat dia kemudian akan melepaskan delapan tembakan, salah satunya mengenai telinga Trump. Bukti video menunjukkan Crooks berada di atap gedung hanya sekitar enam menit.
Crooks, yang meninggalkan beberapa alat peledak di mobilnya, telah mencari informasi tentang komponen bom sejak awal tahun 2019.
Baca juga: Penembakan Terhadap Trump Diselidiki Sebagai Kasus Terorisme Domestik