Mengenal APEC, Latar Belakang, Tujuan, dan Negara Anggotanya

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Mengenal APEC, Latar Belakang, Tujuan, dan Negara Anggotanya

Medcom • 30 August 2024 19:15

Jakarta: Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan salah satu forum kerja sama ekonomi terbesar di dunia yang memiliki peran strategis dalam menghubungkan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Didalamnya terdapat 21 entitas ekonomi yang saling berinteraksi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdiri sejak 1989, APEC terus memainkan peran penting dalam dinamika ekonomi global, terutama dalam membahas isu-isu perdagangan, investasi, dan kerja sama teknis yang dapat memajukan kawasan. Berikut ulasan secara mendalam mengenai latar belakang, tujuan, anggota, serta peran Indonesia dalam APEC, dilansir laman Ditjen PPI.
 

Apa itu APEC


APEC adalah forum kerja sama ekonomi antar 21 ekonomi di lingkar Samudera Pasifik yang berdiri 1989. Dalam APEC, keanggotaan tidak dipandang sebagai negara, tetapi sebagai "ekonomi." Ini karena interaksi di dalam APEC lebih berfokus pada aspek ekonomi, bukan politik. Oleh karena itu, forum ini memungkinkan keikutsertaan ekonomi seperti Hong Kong-Tiongkok dan Chinese Taipei yang bukan merupakan negara berdaulat dalam pengertian tradisional.
 

Latar belakang APEC


APEC didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan kawasan Asia-Pasifik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global. Prinsip utama dalam kerja sama APEC mencakup kesepakatan konsensus yang mengharuskan setiap keputusan diterima oleh seluruh anggota, bersifat sukarela dan tidak mengikat, serta dilaksanakan sesuai dengan kapasitas masing-masing ekonomi tanpa syarat resiprositas. Prinsip ini memungkinkan fleksibilitas bagi setiap anggota dalam melaksanakan kebijakan liberalisasi ekonomi sesuai dengan kondisi dan kapasitas nasional mereka.
 

Tujuan dibentuknya APEC


Tujuan utama APEC adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan di kawasan Asia-Pasifik melalui perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka. Hal ini tercermin dalam dokumen visi jangka panjang APEC, yakni Putrajaya Vision 2040 yang disepakati pada 2020. Visi ini menggantikan Bogor Goals 1994, yang sebelumnya menjadi landasan visi jangka panjang APEC. APEC bertujuan menciptakan komunitas Asia-Pasifik yang terbuka, dinamis, tangguh, dan damai pada 2040 untuk kesejahteraan seluruh rakyat dan generasi mendatang.

 
Baca juga: Ancaman Penurunan Tingkat Kelahiran buat Ekonomi Korsel Bisa Tumbuh Negatif

Negara anggota APEC


Saat ini, APEC memiliki 21 anggota yang disebut sebagai "Ekonomi," yaitu: Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Tiongkok, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Chinese Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. Di dalam APEC, setiap anggota berperan sebagai entitas ekonomi yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kawasan Asia-Pasifik.

Selain itu, APEC juga memiliki tiga pengamat (observer) yaitu ASEAN Secretariat, Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF) Secretariat. Keberadaan pengamat ini memberikan kontribusi tambahan dalam diskusi dan kebijakan yang dikembangkan dalam APEC.
 

Peran Indonesia dalam APEC


Indonesia memegang peran penting dalam APEC sebagai salah satu anggotanya sejak awal pembentukannya. Indonesia memanfaatkan APEC sebagai sarana untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan dengan negara/ekonomi mitra strategis di kawasan. Selain itu, Indonesia juga aktif terlibat dalam proyek-proyek pelatihan teknis dan pengembangan kapasitas, serta memastikan pasar Asia-Pasifik tetap terbuka bagi produk ekspor unggulan Indonesia.

Di tingkat nasional, Kementerian Luar Negeri bertindak sebagai koordinator nasional untuk APEC dan bertanggung jawab dalam Steering Committee on ECOTECH (SCE). Beberapa kementerian dan lembaga lainnya, seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, juga terlibat aktif dalam berbagai forum dan sub-fora APEC, termasuk dalam Committee on Trade and Investment (CTI) dan Economic Committee (EC).

Indonesia juga menunjukkan kepemimpinannya dalam APEC dengan berkontribusi pada dokumen-dokumen penting seperti Putrajaya Vision 2040 dan Bangkok Goals on Bio-Circular-Green (BCG) Economy. Selain itu, pada pertemuan APEC 2023, Indonesia berhasil mengembalikan fokus pembahasan APEC pada isu-isu ekonomi, memastikan berbagai pembahasan teknis dapat ditindaklanjuti secara efektif. (Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)