Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 16 October 2024 09:37
Yogyakarta: Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menjadi satu dari banyak sosok yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto. Santer beredar kabar sosok-sosok yang dipanggil akan menduduki jabatan di pemerintahan baru, termasuk Abdul Mu'ti.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas, mengatakan belum lama mengetahui jika ada pengurus akan menduduki jabatan menteri.
"Yang saya tahu, itu Pak Sekum (Abdul Mu'ti) itu sampai tiga hari yang lalu itu tidak cerita apa-apa kepada kolega PP Muhammadiyah. Lha saya tahu (tawaran menduduki jabatan menteri) baru ini," kata Busyro di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.
Isu yang berkembang, Abdul Mu'ti bakal diplot mengisi posisi di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ia mengatakan sampai saat ini belum ada tawaran langsung maupun pembahasan di internal PP Muhammadiyah.
Ia menyebut Muhadjir Effendy ketika itu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammadiyah diberikan penawaran dahulu. Saat itu, katanya, tawaran resmi disampaikan dan dibahas di internal organisasi.
"Karena nggak ada tawaran resmi ke PP Muhammadiyah, yang saya ketahui (terkait isu Abdul Mu'ti akan jadi menteri. (Waktu Muhadjir) dibahas diterima atau tidak, bagaimana pertimbangan anggota PP (Muhammadiyah)," ungkapnya.
Terlepas dari itu, Busyro belum tahu pasti apakah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dapat penawaran atau pemberitahuan kadernya akan didapuk menjabat di kementerian. Mengingat, Haedar juga sempat bertemu dengan Prabowo bulan lalu.
"Saya belum ketemu Pak Haedar Nashir sejak saat itu, karena kemarin juga rapat-rapat pas dia kesehatannya terganggu, jadi belum ketemu, belum ada cerita hasil dengan Pak Prabowo itu," ucap eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
Menurut Busyro, Abdul Mu'ti memiliki kompetisi di bidang pendidikan. Ia menyebut koleganya merupakan guru besar di bidang pendidikan dan pernah menjabat selaku Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) periode 2019-2023. Ia berharap apabila Abdul Mu'ti nantinya benar menduduki posisi itu bisa fokus bekerja dan tak merangkap jabatan di organisasi.
"Unsur-unsur itu (kapasitas dan kemampuan di bidang pendidikan) melekat ke Pak Abdul Mu'ti," kata Busyro.