Kemenkes Imbau Masyarakat tak Jadikan Informasi Kesehatan via AI sebagai Diagnosis Medis

Ilustrasi. (Pexels)

Kemenkes Imbau Masyarakat tak Jadikan Informasi Kesehatan via AI sebagai Diagnosis Medis

Media Indonesia • 1 January 2025 10:23

Jakarta: Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan  Setiaji mengatakan agar masyarakat tetap bijak menyerap informasi kesehatan yang disajikan oleh Artificial Intelligence (AI). Tren penggunaan AI seperti Chat GPT dan chatbot AI semakin meningkat, salah satunya untuk mencari informasi kesehatan.

Fenomena ini menunjukkan kemudahan masyarakat dalam mengakses segala informasi karena AI memberikan jawaban cepat terhadap berbagai pertanyaan umum terkait kesehatan. Teknologi AI memungkinkan masyarakat memperoleh wawasan awal mengenai gejala atau kondisi yang mungkin sedang mereka alami. Hal ini menjadi nilai positif karena dapat meningkatkan kesadaran dan memotivasi masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kesehatan mereka.

"Saat menggunakan Chat GPT atau chatbot berbasis AI serupa lainnya untuk kesehatan, penting bagi masyarakat untuk memperlakukan informasi yang dihasilkan sebagai titik awal pencarian dan tidak sebagai dasar untuk tindakan pengobatan atau menganggapnya sebagai sebuah diagnosis medis," kata Setiaji, Rabu, 1 Januari 2024.
 

Baca juga: Menkomdigi Sebut Pemanfaatan AI Jadi Kunci UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Digital

“Teknologi AI menawarkan kemampuan untuk memberikan respon cepat dan wawasan yang bermanfaat berdasarkan data yang telah diprogram di dalamnya. Namun, setiap informasi yang diperoleh harus melalui proses validasi lebih lanjut oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional," tambahnya.

Menurut Setiaji, meskipun AI dapat memberikan jawaban yang terlihat meyakinkan, teknologi tersebut tidak mampu mempertimbangkan kompleksitas faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan individu.

“Masyarakat juga harus waspada dan kritis terhadap kesalahan atau ketidakcocokan informasi yang disajikan oleh AI. Tidak semua jawaban yang dihasilkan oleh chatbot berbasis AI akurat atau relevan untuk setiap situasi klinis," ujar dia.

Sehingga ditekankan pentingnya untuk tidak terlalu bergantung pada jawaban yang diberikan oleh AI tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. (M Iqbal Al Machmudi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)