M Sholahadhin Azhar • 4 July 2024 19:43
Jakarta: Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat. Kandidat dalam bursa disebut bersaing ketat.
“Kurang lebih sama dengan pola di top of mind, tadi kan nomor satu Ridwan Kamil (RK), kami juga menemukan hal yang sama dalam simulasi terbuka, peringkat kedua Dedi Mulyadi,” ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.
Dalam simulasi 26 nama kandidat, RK mendapat elektabilitas 36,8 persen dan Dedi Mulyadi di urutan kedua. Mantan Bupati Purwakarta itu mendapat elektabilitas 31,9 persen.
Menurut Burhanuddin, elektabilitas RK moncer lantaran masyarakat merasa puas dengan kinerjanya. Inkumben tersebut mendapat persentase 87,4 persen dari 1.214 responden yang disurvei pada kurun waktu 20-27 Juni 2024.
”Dukungan pada Ridwan Kamil sebagai petahana saat ini karena mayoritas warga Jawa Barat puas atau sangat puas dengan kinerjanya sebagai gubernur, angkanya 87,4 persen,” ungkap Burhanuddin.
Hal tersebut, kata dia, selaras dengan jawaban responden dalam wawancara double sampling. Menurut Burhanuddin, hampir 20 persen menyatakan alasan mereka memilih Ridwan Kamil karena hasil kerjanya sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
”Kemudian berpengalaman di pemerintah juga menjadi kekuatan Ridwan Kamil karena dianggap sukses. Overall Ridwan Kamil dipersepsikan sukses sebagai gubernur Jawa Barat di periode yang lalu,” terang Burhanuddin.
Pihaknya juga mengerucutkan kandidat menjadi dua orang dalam survei ini. Keduanya yakni RK dan Dedi Mulyadi. Dalam simulasi tersebut, elektabilitas RK mencapai 55,1 persen dan Dedi Mulyadi 38 persen.
”Ridwan Kamil peluangnya untuk unggul itu lebih besar di Jawa Barat ketimbang di Jakarta. Karena di Jawa Barat Kang Ridwan posisinya sebagai tanda kutip petahana yang memiliki approval rating sangat tinggi 87,4 persen,” kata Burhanuddin.
Survei dilakukan pada kurun waktu 20-27 Juni 2024. Sebanyak 1.214 responden dilibatkan melalui double sampling dengan medium telepon. Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.