SDA DKI Siagakan 4.189 Personel Pasukan Biru dan 578 Pompa Staisoner

Balai Kota DKI Jakarta. Foto: MI/Arya Manggala

SDA DKI Siagakan 4.189 Personel Pasukan Biru dan 578 Pompa Staisoner

Media Indonesia • 4 January 2024 21:55

Jakrta: Pemprov DKI Jakarta menyiapkan ragam langkah kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Dinas Umber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menyiagakan satgas dan peralatan di lapangan.

"(Siagakan) operasional pompa, baik stasioner maupun pompa mobile," kata Plt. Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum melalui keterangan tertulis, Kamis, 4 Januari 2024.

Ika mengatakan pompa stationer yang disiagakan sebanyak 578 unit di 202 lokasi. Kemudian, alat berat sebanyak 251 unit, pompa mobile sebanyak 557 unit.

"Dan pasukan biru sebanyak 4.189 personel sudah disiapkan," ungkap dia.

Dia juga menyampaikan Dinas SDA terus meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam antisipasi banjir. Seperti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, para wali kota, camat, lurah, hingga RT dan RW

"Serta stakeholder lainnya untuk penanganan banjir,” sebut dia.
 

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Awal Tahun

Dinas SDA juga rutin menyosialisasikan terkait kebersihan saluran air kepada masyarakat. Warga diminta tak membuat sampah sembarangan.

“Kami turut melakukan upaya imbauan/sosialisasi kepada seluruh stakeholder dan masyarakat melalui media sosial, serta ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan saluran air, mulai dari selokan depan rumah hingga kanal/sungai, dan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Ika.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Tanah Air untuk mewaspadai adanya potensi hujan lebat selama 3-10 Janurari 2023. Salah satu provinsi yang masuk potensi itu adalah DKI Jakarta.

Deputi Bidang Meteorologi pada BMKG Guswanto berkata, mencermati perkembangan potensi cuaca saat ini hingga pertengahan Januari 2024. BMKG terus melakukan perkembangan monitoring kondisi cuaca.

"Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan cuaca ekstrem, dan berdasarkan analisis terkini diidentifikasi hingga sepekan ke depan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah," ujarnya. (MI/Mohamad Farhan Zuhri)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)