Ilustrasi industri kapal dan logistik. Foto: Unsplash.
Media Indonesia • 3 January 2024 14:22
Jakarta: CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan sektor logistik berpotensi menjadi faktor pendorong di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat pada 2023 dan 2024. Salah satu indikatornya adalah peningkatan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kuartal III-2023, SCI memproyeksikan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan di 2023 sebesar Rp1.245 triliun atau tumbuh 14,99 persen dan pada 2024 sebesar Rp1.436 triliun atau tumbuh 14,16 persen.
"Selain berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor logistik berpotensi meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui pengembangan teknologi, proses, dan kompetensi SDM, serta melalui kolaborasi dan sinergi, baik antara para penyedia jasa logistik maupun antara penyedia jasa logistik dan pemilik barang," ujar Setijadi melalui keterangan resmi, Rabu, 3 Januari 2024.
SCI, lanjutnya, mendorong peningkatan layanan bisnis perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik dari foundation services menjadi value-added services (third-party logistics provider), lead logistics, bahkan synchronized supply chains. Selain itu, penyedia jasa logistik nasional perlu menjadi world class company dengan jaringan global.
SCI memperkirakan beberapa industri utama sektor logistik 2024, yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. Pada industri pengolahan nonmigas, potensi logistik terbesar pada industri makanan dan minuman, diikuti industri otomotif, industri kimia dan farmasi, industri barang logam, serta industri tekstil.
Baca juga: Jaga Inflasi, Biaya Logistik Harus Efisien