Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid bertemu dengan Presiden Timor Leste Ramos Horta. Dok. Istimewa
M Rodhi Aulia • 20 December 2024 22:39
Jakarta: Potensi besar bagi sektor swasta untuk lebih berkontribusi mendukung pembangunan di Timor Leste semakin terbuka, termasuk setelah kunjungan Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid, ke Dili. Dalam kunjungan ini, Arsjad bertemu dengan Presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao untuk membahas penguatan konektivitas lintas perbatasan kedua negara.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari diplomasi ekonomi yang sejalan dengan kebijakan Good Neighbor Policy yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Fokus utama adalah memperkuat konektivitas di Pulau Timor, khususnya di wilayah perbatasan seperti Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) Oecusse.
“Dengan Timor Leste menjadi anggota ASEAN, ini adalah momen penting untuk meningkatkan sinergi lintas perbatasan. Penguatan konektivitas dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara,” ujar Arsjad usai pertemuannya di Dili yang dikutip Jumat 20 Desember 2024.
Mengacu pada inisiatif Borneo Economic Community yang digagas pada 2023, Arsjad menyarankan pendekatan serupa diterapkan di Pulau Timor. Langkah ini, menurutnya, dapat menciptakan integrasi ekonomi yang lebih baik antara Indonesia dan Timor Leste.
Baca juga: Sekjen Kao Yakin Timor Leste Segera Jadi Anggota Tetap ASEAN
“Kami ingin membawa semangat kolaborasi seperti yang diterapkan di Borneo. Di Pulau Timor, sektor swasta dapat menjadi motor penggerak dalam membangun infrastruktur, ketahanan pangan, dan energi,” jelasnya.
Saat ini, kehadiran Indonesia di Timor Leste masih didominasi oleh BUMN, namun sektor swasta dinilai memiliki peluang besar untuk memperluas kontribusinya. Melalui konsep Indonesia Incorporated, Arsjad menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, untuk mendukung pembangunan lintas perbatasan.
“Kami ingin sektor swasta mengambil peran aktif dalam mendukung ketahanan energi dan pangan Timor Leste. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga upaya memperkuat hubungan baik antara kedua negara,” tambahnya.
Dengan penguatan kerja sama lintas negara, kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru yang bermanfaat bagi masyarakat kedua negara. Langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Swasta siap menjadi mitra strategis pemerintah untuk mewujudkan konektivitas yang membawa manfaat nyata, tidak hanya bagi perdagangan tetapi juga bagi masyarakat di kawasan perbatasan,” ujar Arsjad.
Melalui inisiatif ini, sektor swasta Indonesia diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam membangun konektivitas dan kerja sama yang lebih erat dengan Timor Leste, menciptakan peluang baru di kawasan perbatasan Pulau Timor.