Taiwan Sebut 16 Kapal Perang Tiongkok Terdeteksi di Sekitar Wilayahnya

Sebuah kapal perang Tiongkok tengah melayar. Foto: CGTN

Taiwan Sebut 16 Kapal Perang Tiongkok Terdeteksi di Sekitar Wilayahnya

Fajar Nugraha • 12 December 2024 17:05

Taipei: Taiwan melaporkan bahwa 16 kapal perang dan 34 pesawat milik militer Tiongkok terdeteksi di perairan sekitar pulau tersebut pada Kamis 12 Desember 2024, angka tertinggi tahun ini. Beijing semakin meningkatkan tekanan militer terhadap Taipei melalui latihan maritim besar-besaran.

Pengamatan ini bertepatan dengan latihan maritim skala besar yang dilakukan Tiongkok, mencakup kawasan dari selatan Jepang hingga Laut China Selatan.

Menurut seorang pejabat keamanan Taiwan pada Rabu 11 Desember 2024, sekitar 90 kapal perang dan penjaga pantai Tiongkok terlibat dalam latihan ini. Latihan tersebut melibatkan simulasi serangan terhadap kapal asing serta upaya memblokade jalur laut strategis.

Pejabat itu juga mengungkapkan bahwa operasi maritim berskala besar ini telah direncanakan oleh Beijing sejak Oktober. Latihan ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Tiongkok dalam mengepung Taiwan sekaligus mempertegas "garis merah" menjelang transisi pemerintahan baru Amerika Serikat.

Meskipun demikian, tidak ada pernyataan resmi dari militer Tiongkok atau media pemerintah Tiongkok mengenai aktivitas militer yang meningkat di Selat Taiwan, Laut China Selatan, atau wilayah Pasifik Barat.

Langkah ini diduga sebagai respons atas kunjungan Presiden Taiwan Lai Ching-te ke wilayah AS baru-baru ini, yang memicu kemarahan Beijing. Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak segan menggunakan kekuatan militer untuk menyatukan pulau tersebut.

Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Rabu menilai peningkatan aktivitas militer ini sebagai bukti bahwa Beijing adalah "pengganggu" di kawasan tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengarahkan tuduhan balik kepada Taiwan, tanpa mengonfirmasi atau menyangkal keberadaan latihan militer tersebut.

James Char, pakar militer Tiongkok dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, menilai bahwa sikap diam Beijing merupakan strategi untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Selat Taiwan dan perairan di sekitarnya.

“Diamnya Beijing menjadi cara untuk menunjukkan bahwa wilayah ini berada di bawah kedaulatan Tiongkok, sehingga tidak perlu diumumkan kepada dunia,” kata Char, seraya menambahkan bahwa konfirmasi resmi dari Tiongkok mungkin akan muncul di kemudian hari, mengutip dari Channel News Asia, Kamis 12 Desember 2024.

Taiwan terus menghadapi ancaman invasi dari Tiongkok, yang semakin meningkatkan kehadiran kapal perang dan jet tempur di sekitar pulau dalam beberapa tahun terakhir. Beijing juga dengan tegas menolak pengakuan internasional terhadap Taiwan, terutama dalam bentuk kontak resmi antara Taipei dan Washington.

Latihan maritim ini disebut-sebut lebih besar dibanding respons Tiongkok atas kunjungan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei pada 2022, yang kala itu menjadi latihan militer terbesar Beijing di sekitar Taiwan.

Sementara itu, Lai Ching-te baru-baru ini bertemu dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson, selama kunjungannya ke wilayah AS. Kehadiran kapal perang Tiongkok pada Kamis merupakan yang tertinggi sejak 25 Mei, saat 27 kapal terdeteksi selama latihan militer Tiongkok pasca pelantikan Lai. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)