Bappenas: Makan Bergizi Gratis Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi Minimal 0,1%

Program Makan Bergizi Gratis. Foto: Medcom.id

Bappenas: Makan Bergizi Gratis Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi Minimal 0,1%

Naufal Zuhdi • 24 November 2024 12:09

Jakarta: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengklaim program makan bergizi gratis (MBG) bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional minimal sebesar 0,1 persen.

"Diperkirakan pertambahan pertumbuhan ekonomi paling sedikit 0,1 persen bisa dicapai melalui program ini (MBG), dan menurut perhitungan awal, tidak hanya 0,1 tapi bisa ditingkatkan lagi," kata Rachmat di acara CoRE Economic Outlook 2025, dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 24 November 2024.

Dengan adanya program MBG, lanjut Rachmat, pertumbuhan ekonomi juga bisa berkelanjutan dan sekaligus meningkatkan pemerataan ekonomi di Indonesia.


(Ilustrasi, program makan bergizi gratis. Foto: Istimewa)

Ia menyampaikan, saat ini Indonesia mengalami kekurangan nutrisi, terutama pada ibu hamil, anak-anak balita, hingga kelompok pelajar dari SD, SMP, SMA, hingga para pelajar di lingkungan masyarakat.

Oleh karena itu, program MBG merupakan program yang sangat penting dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
 

Baca juga: 1.887 Paket Makanan Disediakan dalam Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Semarang
 

Program MBG cetak generasi unggul


Diketahui, kualitas SDM Indonesia masih relatif rendah dengan indeks modal manusia yang mencapai 0,54. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu penyebab skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang masih relatif tertinggal di bawah rata-rata negara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

"Program makan bergizi tidak hanya berkontribusi menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif, tetapi juga secara ekonomi makan bergizi gratis juga mendorong produktivitas, menyerap lapangan kerja, menaikkan pendapatan petani, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat," tegas Rachmat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)