Menlu Iran Abbas Araghchi melakukan kunjungan ke Suriah. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 2 December 2024 10:31
Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu Presiden Suriah, Bashar al-Assad di Damaskus, pada Minggu, 1 Desember 2024. Kedatangannya untuk menyampaikan pesan dukungan, setelah pemberontak yang bergerak cepat membuat pemerintah kehilangan kendali atas kota kedua Suriah, Aleppo.
Teheran menjadi sekutu setia Assad selama perang saudara yang meletus pada 2011. Iran menegaskan bahwa mereka tidak memiliki pasukan tempur di Suriah, hanya perwira yang memberikan nasihat dan pelatihan militer.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah bertahun-tahun bertempur di pihak pemerintah Suriah.
“Araghchi dan Assad membahas hubungan bilateral dan perkembangan regional,” lapor kantor berita negara Iran IRNA, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Presiden Assad menekankan pentingnya dukungan sekutu dan teman dalam menghadapi serangan teroris yang didukung asing,” kata kantor kepresidenan Suriah, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Senin, 2 Desember 2024.
Sebelum berangkat ke Damaskus, Araghchi mengatakan Teheran akan dengan tegas mendukung pemerintah dan tentara Suriah.
Pemberontak yang dipimpin kelompok Islamis pada Sabtu lalu merebut sebagian besar Aleppo, beserta bandara dan puluhan kota di dekatnya. Keterangan ini dikutip dari pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights.
Dan hingga Minggu kemarin, kelompok jihadis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutunya menguasai kota Aleppo, kecuali lingkungan yang dikuasai oleh pasukan Kurdi.
Araghchi menyebut serangan mendadak pemberontak itu sebagai rencana Amerika Serikat dan Israel.
"Tentara Suriah akan sekali lagi menang atas kelompok-kelompok teroris ini seperti di masa lalu," kata Araghchi.
Sebuah kantor berita Iran melaporkan bahwa seorang jenderal di Korps Garda Revolusi Islam Iran tewas di Suriah pada Kamis selama pertempuran itu.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, konsulatnya di Aleppo telah diserang, tetapi anggota stafnya selamat.
Juru bicara kementerian luar negeri Esmaeil Baghaei mengatakan, Araghchi juga akan mengunjungi Ankara setelah Damaskus.
Sejak 2020, daerah kantong pemberontak di wilayah barat laut Suriah, Idlib, telah menjadi sasaran gencatan senjata yang ditengahi Turki dan Rusia yang sebagian besar telah berlaku meskipun terjadi pelanggaran berulang kali.
Namun, serangan mendadak pemberontak pada Rabu terhadap Aleppo menghancurkan gencatan senjata, pada hari yang sama gencatan senjata yang rapuh mulai berlaku di negara tetangga Lebanon antara Israel dan Hizbullah.
Pemerintah Damaskus telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayah Suriah pada 2015 dengan dukungan sekutu Rusia dan Irannya, dan pada 2016 merebut kembali seluruh kota Aleppo.
Baca juga: Iran Berkomitmen Terus Dukung Suriah yang Berperang dengan Pemberontak