Pebalap Inggris, Lando Norris berlinang air mata usai memenangkan gelar juara Formula 1 pertamanya. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 8 December 2025 10:26
Abu Dhabi: Pebalap Inggris, Lando Norris berlinang air mata usai memenangkan gelar juara Formula 1 pertamanya dengan mengamankan posisi ketiga yang dibutuhkannya di Grand Prix Abu Dhabi. GP Abu Dhabi merupakan penutup musim balap F1 tahun ini.
Pebalap berusia 26 tahun itu meraih gelar juara dengan selisih dua poin dari Max Verstappen dari Red Bull, yang memenangkan balapan untuk meraih kemenangan kedelapannya tahun ini, satu poin lebih banyak dari pembalap Inggris itu dan rekan setimnya di McLaren, Oscar Piastri.
McLaren selalu mengendalikan balapan yang penuh tensi meskipun Verstappen berada di jalur kemenangan sejak lap pertama, karena Piastri finis di posisi kedua dan berada dalam posisi untuk membantu Norris jika diperlukan.
Norris menjadi juara dunia F1 Inggris ke-11 di akhir musim ketujuhnya di F1, tahun yang ia mulai dengan lambat namun ia tampil kuat di paruh kedua musim.
Dan ini adalah gelar ganda pembalap dan konstruktor pertama McLaren sejak 1998. "Saya sudah lama tidak menangis, dan saya tidak menyangka akan menangis, tapi ternyata saya menangis," kata Norris dengan gembira, seperti dikutip dari BBC, Senin 8 Desember 2025.
"Rasanya luar biasa, sekarang saya tahu bagaimana rasanya Max. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Max dan Oscar, dua pesaing terbesar saya sepanjang musim ini,” ujar Norris.
"Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bisa balapan melawan mereka berdua, saya juga belajar banyak dari mereka berdua,” imbuh Norris.
"Saya menikmatinya dan tahun ini memang panjang, tetapi kami berhasil dan saya sangat bangga kepada semua orang,” Norris menambahkan.
Meskipun McLaren secara keseluruhan menjadi mobil tercepat musim ini, gelar juara Norris akan semakin dipercaya karena ia memenangkannya setelah menghadapi tantangan berat dari Verstappen, yang secara luas diakui sebagai pebalap terbaik di generasinya.
Norris menangis di dalam mobilnya pada putaran perlambatan saat menerima ucapan selamat dari timnya dan berterima kasih kepada mereka serta keluarganya karena telah menempatkannya di tempat yang tepat untuk mewujudkan ambisi seumur hidupnya.
Perjalanan Norris dan McLaren yang tenang dan terkendali menuju gelar juara Sementara pertarungan antara Norris dan Yuki Tsunoda dari Red Bull saat pembalap Jepang itu berusaha membantu Verstappen di tengah balapan dan ancaman penalti singkat bagi pembalap McLaren tersebut
Kemenangan dominan dari Verstappen yang mungkin menjadi puncak tahun paling impresif dalam kariernya.