Ilustrasi otak. Foto: Pexels.
Jakarta: Otak merupakan organ tubuh yang sangat kompleks. Salah satu organ penting tersebut berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi vital, mulai dari detak jantung, keseimbangan cairan, tekanan darah, hingga suhu tubuh.
Otak juga berfungsi dalam aktivitas kognitif, gerakan, proses belajar, memori, emosi, serta kesehatan secara keseluruhan.
Namun, sejumlah kebiasaan sederhana yang dilakukan tanpa disadari dapat merusak otak dan mengganggu kinerjanya. Banyak orang kerap merasa cepat lelah, sulit berkonsentrasi, hingga mudah lupa karena disebabkan
kurangnya perhatian terhadap kesehatan otak.
Berikut berbagai kebiasaan yang diketahui dapat memberikan dampak negatif pada otak:
Tidak Sarapan
Sarapan merupakan aktivitas penting sebelum memulai kegiatan harian. Melewatkan sarapan dapat menurunkan kinerja fisik dan intelektual, mengganggu suasana hati, serta menurunkan konsentrasi dan memori.
Kondisi gula darah yang rendah akibat tidak sarapan membuat tubuh kekurangan zat gizi yang dibutuhkan otak. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini berpotensi merusak fungsi otak.
Konsumsi Gula Berlebihan
Asupan gula yang terlalu banyak dapat menghambat penyerapan protein dan zat gizi penting dalam tubuh. Dampaknya, perkembangan dan fungsi otak dapat terganggu dan meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi.
Kebiasaan Makan Berlebihan
Makan secara berlebihan memicu penumpukan lemak serta pengerasan arteri di otak. Kondisi ini dapat menurunkan kekuatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan berlemak secara berlebih dapat menyebabkan kerusakan otak. Serta, mengacaukan sinyal kenyang sehingga seseorang terus merasa ingin makan.
Merokok
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga mengurangi pasokan oksigen ke otak. Selain itu, zat berbahaya dari hasil pembakaran rokok dapat memicu mutasi sel serta meningkatkan risiko gangguan fungsi otak, termasuk penyakit degeneratif.
Kurang Tidur
Tidur kurang dari kebutuhan ideal dapat mempercepat kematian sel-sel otak. Kurang tidur juga membuat tubuh lebih cepat lelah, sulit berkonsentrasi, dan lebih mudah mengalami perubahan suasana hati. Mendapatkan tidur berkualitas setiap malam sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.
Menutup Kepala saat Tidur
Tidur dengan kepala tertutup dapat meningkatkan kadar karbon dioksida dan mengurangi oksigen yang masuk ke otak. Kebiasaan ini berpotensi menimbulkan efek negatif bagi kesehatan otak.
Mengonsumsi Alkohol
Alkohol dapat merusak sistem saraf, hati, serta jantung, dan memberikan dampak pada proses kimia di dalam otak. Konsumsi alkohol dapat memengaruhi memori dan memperlambat waktu reaksi tubuh.
Kurang Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan stimulasi penting bagi fungsi otak. Kurangnya kontak sosial dapat menimbulkan depresi, rasa kesepian, dan menurunkan kemampuan mengingat. Pada anak-anak, kondisi ini dapat memicu gangguan psiko-sosial, sementara pada orang dewasa dapat meningkatkan risiko perilaku merugikan seperti konsumsi alkohol dan penyalahgunaan narkoba.