Mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 23 August 2025 19:03
Washington: Agen Biro Investigasi Federal (FBI) menggerebek dan menggeledah rumah John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional sekaligus salah satu pengkritik paling vokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Seorang reporter AFP melaporkan bahwa agen FBI memasuki rumah Bolton di kawasan Bethesda, Washington, pada pagi hari. Sebuah mobil polisi dengan lampu berkedip terlihat berjaga di depan rumah, sementara wartawan dan warga mulai berkumpul di jalanan yang rindang.
Direktur FBI, Kash Patel, mengunggah pernyataan lewat akun X. “Tidak ada seorang pun yang kebal hukum. @Agen FBI sedang menjalankan misi,” tulis Patel, seperti dikutip dari Kyiv Post, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Menurut laporan The New York Times dan sejumlah media AS lainnya, penggeledahan dilakukan untuk menyelidiki dugaan bahwa Bolton secara ilegal membagikan atau menyimpan informasi rahasia.
Bolton pernah menjabat sebagai penasihat Trump pada masa jabatan pertamanya. Ia menimbulkan kemarahan Gedung Putih setelah menerbitkan buku berjudul The Room Where It Happened, yang berisi kritik keras terhadap Trump. Pemerintah AS sempat berupaya memblokir penerbitan buku itu dengan alasan memuat informasi rahasia, namun gugatan tersebut dibatalkan setelah Joe Biden menggantikan Trump pada 2021.
Sejak saat itu, Bolton menjadi salah satu penentang paling lantang Trump. Ia kerap muncul di media televisi maupun cetak untuk menyebut Trump sebagai sosok yang tidak layak memimpin.
Sebagai tokoh garis keras dalam isu keamanan nasional, khususnya kebijakan terhadap Iran, Bolton bahkan sempat menerima ancaman pembunuhan dari warga Iran. Penggeledahan ini terjadi tujuh bulan setelah Trump mencabut perlindungan keamanan bagi Bolton dan sejumlah kritikus lainnya.
Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Trump melancarkan kampanye untuk menghukum lawan-lawan politiknya serta pihak-pihak yang menentang agenda sayap kanannya. Targetnya meliputi sejumlah pejabat senior, universitas elite, firma hukum, politikus Partai Demokrat, dan kini John Bolton. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: Donald Trump Ganti Penasihat Keamanan Nasional AS