Pendistribusian Beras SPHP oleh Bulog Bandung Turunkan Harga Pasar

Beras SPHP. Dokumentasi/ Media Indonesia

Pendistribusian Beras SPHP oleh Bulog Bandung Turunkan Harga Pasar

Media Indonesia • 21 August 2025 23:42

Bandung: Setelah lonjakan harga beras medium pada akhir Juli 2025 yang memicu inflasi, Perum Bulog Kantor Cabang Kota Bandung bersama berbagai pemangku kepentingan menggencarkan distribusi Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar-pasar tradisional, kios pangan, ritel modern, serta program Gerakan Pangan Murah (GPM).

Program ini menjadi bagian dari prioritas nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan ketahanan pangan sebagai pilar pembangunan utama. 

Kepala Bulog Kota Bandung, Ashville Nusa Panata, menyatakan beras SPHP yang didistribusikan hadir dalam kemasan praktis 5 kilogram berlogo resmi dengan informasi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan masa kedaluwarsa, dikemas dalam satu paket sekunder berisi lima bungkus. Pendekatan ini bertujuan menjaga kualitas, keterjangkauan dan transparansi harga bagi masyarakat.

"Sejak awal Agustus, kami telah menyalurkan ribuan ton beras ke titik-titik strategis seperti Pasar Gedebage, Kiaracondong, Ujungberung, dan pasar lingkungan di Bandung Raya. Tak hanya itu, jaringan distribusi juga merambah ritel modern melalui kemitraan dengan Yogya Toserba," kata Ashville di Bandung, Kamis, 21 Agustus 2025.
 

Baca: Bapanas Alokasikan 1,3 Juta Ton Beras untuk Operasi Pasar
 
Ashville menambahkan distribusi dilakukan secara rutin setiap pekan dengan target penyaluran 37.424 ton beras SPHP dari Juli hingga Desember 2025. Dengan pengiriman terjadwal dan pemantauan harga di lapangan, pihaknya ingin memastikan pasokan stabil dan harga beras tetap terjangkau.

Ashville menjelaskan kini secara perlahan hasilnya sudah mulai terasa nyata. Harga beras medium yang sempat menyentuh Rp14.500 per kilogram kini turun ke kisaran Rp13.500 hingga Rp14.000. Stok beras di pedagang dan ritel juga meningkat, sehingga potensi kelangkaan berkurang.

Hal ini memperkuat kepercayaan masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional maupun ritel modern.

"Tentu terkendalinya harga beras menolong daya beli masyarakat menengah ke bawah yang sangat bergantung pada komoditas pokok ini, sekaligus meredam tekanan inflasi di Kota Bandung," jelas Ashville.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, memberikan apresiasi atas langkah Bulog Bandung, ia menyoroti pentingnya kolaborasi intensif dalam GPM sebagai strategi efektif mengendalikan harga beras dan menjaga stabilitas pasar. 

“Hari ini, Kota Bandung bukan berkompetisi, tapi berkolaborasi. Sinergi antara Bulog, Pemkot, TNI/Polri, dunia usaha dan perbankan menjadi kunci menjaga ketahanan pangan sekaligus menjaga keutuhan bangsa,” ungkap Gin Gin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)