Ilustrasi. Foto: Aneka Logam.
Jakarta: Harga jual beli emas selalu berubah setiap harinya, bahkan dalam kurun waktu yang singkat. Hal ini bisa menyebabkan banyak orang bingung mengenai harga jual beli emas yang sebenarnya.
Bagi banyak orang, perbedaan harga jual dan beli emas bisa menjadi hal yang membingungkan. Mengapa harga jual emas lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli emas?
Dikutip berbagai sumber, berikut penjelasan mengapa harga jual beli emas bisa berbeda hingga faktor penyebab mengapa harga emas bisa berbeda.
Mengapa harga jual beli emas bisa berbeda?
Harga jual dan beli emas bisa berbeda karena adanya biaya bersama yang ditimbulkan dari selisih (
spread) antara harga jual dan harga beli. Biaya ini dikenal sebagai
spread, dan mencerminkan biaya yang dibebankan pembeli dan penjual untuk menukar aset dengan satu sama lain.
Spread ini mirip dengan yang dikenakan oleh pialang saham, yakni harga yang disebutkan untuk saham yang akan dibeli atau dijual sering berbeda. Penyebab utamanya adalah biaya yang dibebankan oleh pialang saham sebagai biaya jasa.
Dengan
emas,
spread ini dapat terjadi karena biaya yang dibebankan oleh penyedia layanan untuk mengatur transaksi. Biaya ini juga dapat berbeda antara penyedia layanan yang berbeda, sehingga pembeli dan penjual mungkin akan menemukan spread yang berbeda dari penyedia layanan yang berbeda.
Faktor lain yang dapat memengaruhi
spread adalah likuiditas pasar. Pasar yang lebih likuid akan menawarkan
spread yang lebih rendah, karena ada lebih banyak pembeli dan penjual. Namun, pasar yang kurang likuid mungkin menawarkan
spread yang lebih tinggi, karena ada lebih sedikit pembeli dan penjual yang bersedia melakukan transaksi.
Jadi, meskipun harga jual dan beli emas mungkin tampak serupa,
spread yang dikenakan oleh penyedia layanan atau pasar dapat menyebabkan terdapat perbedaan antara harga jual dan harga beli. Oleh karena itu, penting untuk memastikan Anda memahami biaya yang dikenakan oleh penyedia layanan ketika membeli atau menjual emas.
(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Faktor yang memengaruhi harga jual dan beli emas
Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi harga jual dan beli emas:
1. Biaya proses dan margin keuntungan
Salah satu alasan utama mengapa harga jual emas lebih tinggi daripada harga beli adalah adanya biaya operasional yang terlibat dalam proses pembelian dan penjualan.
Setiap kali toko membeli emas dari Anda, mereka harus menanggung biaya terkait dengan pengolahan, penyimpanan, dan penjualan kembali emas tersebut. Oleh karena itu, mereka menambahkan margin keuntungan yang diperlukan untuk menutupi biaya tersebut.
Biaya tambahan ini mencakup biaya seperti:
- Penyimpanan dan asuransi emas yang dapat mengurangi nilai dari logam mulia tersebut.
- Proses pemurnian yang diperlukan untuk mengolah emas bekas menjadi emas murni kembali.
- Biaya transaksi dan administrasi yang terkait dengan pembelian dan penjualan emas.
2. Fluktuasi harga emas dunia
Harga emas dipengaruhi oleh fluktuasi pasar global. Harga emas dunia yang dipengaruhi oleh perubahan nilai mata uang, perubahan ekonomi, dan kondisi geopolitik mempengaruhi harga jual dan beli emas di pasar domestik. Ketika harga emas dunia naik, harga jual emas di pasar lokal juga akan mengikuti tren tersebut. Sebaliknya, saat harga emas dunia turun, harga beli emas juga bisa menurun.
3. Tingkat permintaan dan penawaran
Harga emas juga sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran di pasar. Jika permintaan akan emas tinggi, harga jual akan meningkat karena adanya daya beli yang kuat. Sebaliknya, jika permintaan rendah, harga jual akan menurun.
4. Kondisi emas
Emas bekas, terutama dalam bentuk perhiasan, biasanya dihargai lebih rendah dibandingkan dengan emas baru. Hal ini karena kualitas dan kandungan emas pada perhiasan bekas sering kali dipengaruhi oleh keausan, kerusakan, atau bahkan perubahan bentuk dari produk emas tersebut. Oleh karena itu, ketika Anda menjual emas bekas, harga beli yang ditawarkan akan lebih rendah, sementara harga jual emas baru akan lebih tinggi.
5. Kebijakan dan aturan pajak
Pajak dan peraturan yang dikenakan oleh pemerintah terhadap perdagangan emas juga mempengaruhi harga jual dan beli. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, ada pajak atas transaksi jual beli emas yang harus dibayar oleh penjual atau pembeli. Pajak pertambahan nilai (PPN), misalnya, dapat membuat harga jual emas menjadi lebih tinggi. Selain itu, kebijakan pemerintah terkait dengan perdagangan emas, pengaturan harga, dan subsidi juga dapat mempengaruhi perbedaan harga jual dan beli emas di pasar lokal.