Lahan sawah kekeringan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. MI/ Amiruddin Abdullah Reubee
Aceh: Setelah dua bulan tidak turun hujan, ribuan hektare (ha) lahan sawah di Provinsi Aceh terjadi kekeringan. Itu merupakan tanaman padi musim gadu (musim tanam ke dua) yang baru berusia berkisar 1 pekan hingga 60 hari.
Kawasan yang paling parah dilanda kekeringan dan didera cuaca panas itu antara lain Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan kabupaten Aceh Selatan. Kondisi tanaman padi di tiga lokasi itu cukup parah dan rawan puso (gagal panen).
Pengamatan di Kabupaten Pidie misalnya dari 23 kecamatan setempat, sedikitnya 20 diantaranya krisis sumber air. Antara lain adalah Kecamatan Delima, Kecamatan Pidie, Indrajaya, Mila, Grong-Grong, Batee, Padang Tiji, Kembang Tanjung dan Kematan Simpang Tiga.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
Adapun sebagian daun padi sudah menguning karena tidak cukup air. Lebih parah lagi sebagian diantara lahan tanaman padi berumur dua bulan itu dibiarkan digasak hewan ternak seperti kambing dan sapi.
"Bila tidak segera turun hujan, lahan sawah terancam gagal panen. Apalagi jaringan irigasi teknik sudah mengering" kata tokoh masyarakat di Kecamatan Delima, Abdullah.
Kondisi hampir sama juga terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh Selatan. Petani bisa berbuat banyak menghadapi fenomena musim kemarau yang sudah dua bulan berlangsung.