Ratusan lansia dari berbagai daerah mengikuti pesantren lansia di Masjid Agung Demak. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.
Rhobi Shani • 4 March 2025 14:52
Demak: Ratusan warga lanjut usia (lansia) mengikuti Pesantren Ramadan di Masjid Agung Demak. Para santri lansia ini berharap mendapat keberkahan (tabarukan) dari Sultan Fattah, Raja Kesultanan Demak Bintoro.
Program pesantren selama Ramadan ini diikuti santri lansia dari berbagai daerah, seperti Grobogan, Semarang, Kendal, Jepara, Solo, hingga luar Jawa seperti Lampung, dan Makassar.
Para santri lansia tiba di Masjid Agung Demak, diantar oleh keluarga, anak, dan cucu mereka. Dengan membawa perlengkapan pribadi, mereka diterima oleh Pengasuh Pesantren Ramadan dan diarahkan ke kamar-kamar yang telah disediakan.
Ketua Umum Takmir Masjid Agung Demak, KH Nur Fauzi, mengatakan telah menyiapkan 10 kamar besar yang dibagi untuk santri laki-laki dan perempuan.
“Pesantren ini gratis dan kami menyediakan fasilitas yang memadai untuk kenyamanan santri,” ujarnya seusai berziarah ke Makam Sultan Fattah dan Sultan Trenggono bersama para santri lansia, Selasa, 4 Maret 2025.
Pesantren Ramadan ini dikhususkan bagi lansia dengan usia minimal 56 tahun. Bahkan, lebih dari 10 peserta berusia di atas 80 tahun. Meski sudah lanjut usia, mereka tetap tampak sehat dan antusias mengikuti kegiatan.
Nur Fauzi menambahkan, minat masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Awalnya, terdapat lebih dari 200 pendaftar, namun karena keterbatasan tempat, pihaknya harus membatasi jumlah peserta.
“Tahun lalu, peserta masih bisa mendaftar langsung di hari pertama puasa. Tapi tahun ini, sebelum Ramadan dimulai, kuota sudah penuh,” jelasnya.
Keistimewaan Pesantren Ramadan Lansia di Masjid Agung Demak terletak pada nilai sejarah dan spiritualnya. Masjid ini dahulu menjadi pusat syiar Islam oleh Walisongo dan menjadi tempat berkumpul serta mengaji para aulia.
KH Abdullah Mahali, Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Demak, menambahkan sebelum berdirinya Kesultanan Demak Bintoro, telah ada Pesantren Glagahwangi yang diasuh oleh Raden Fattah.
“Santri lansia yang mengikuti pesantren ini secara tidak langsung juga menjadi santri Sultan Fattah,” ujarnya saat membuka acara secara resmi di aula kompleks Makam Raja-raja Kesultanan Demak.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Panitia Kegiatan Ramadan dan Idul Fitri Masjid Agung Demak H Muhammad Ihsan, Sekretaris Takmir H Fatkhan Abdul Aziz, serta Lurah Pondok Kiai Zaenuri.
Salah satu santri lansia, Maksum asal Magetan, Jawa Timur, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali merasakan suasana pesantren di usia senja. Bagi Maksum, belajar dan mengaji adalah kewajiban seumur hidup yang harus dijalani hingga akhir hayat.
“Saat muda, saya pernah nyantri di salah satu pesantren di Godong, Grobogan. Senang sekali di usia ini masih diberi kesempatan untuk nyantri lagi,” ujarnya.