Top 5 Ekonomi: Harga Pertamax Cs Turun hingga Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi

Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Top 5 Ekonomi: Harga Pertamax Cs Turun hingga Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi

Husen Miftahudin • 30 March 2025 09:45

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Sabtu, 29 Maret 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari harga Pertamax cs turun hingga harga emas cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Harga Pertamax Cs Turun Mulai Hari Ini

PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi Pertamax Series dan Dex Series. Penyesuaian harga ini berlaku mulai 29 Maret 2025.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Rupiah Terus Melemah, Kondisi Ekonomi Dinilai Lebih Parah dari 1998

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah hingga 14 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.676 per dolar AS. Pengamat Hukum dan Pembangunan Hardjuno Wiwoho menyebut, anjloknya rupiah mirip krisis moneter 1998, bahkan kondisinya lebih buruk.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Naik Lagi! Cek Harga Emas di Antam dan Pegadaian Hari Ini

Harga emas Antam terpantau kembali mengalami kenaikan pada Sabtu, 29 Maret 2025. Harga emas naik lagi setelah pada perdagangan kemarin juga mencatat kenaikan.

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Populer Ekonomi: Harga Emas Antam Naik Rp16 Ribu hingga Modal Asing Masuk RI Sebesar Rp1,93 Triliun


(Emas Antam. Foto: dok Antam)

4. Hingga H-3 Lebaran, Lebih dari 1,4 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.438.380 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada H-10 sampai H-3 libur Idulfitri 1446H/2025 atau jatuh pada periode Jumat-Jumat, 21-28 Maret 2025. 

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Cetak Rekor Lagi! Harga Emas Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga emas melonjak tajam pada Jumat, 28 Maret 2025, mencapai rekor tertinggi baru di USD3.086 atau Rp51,2 juta (kurs Rp16.601 per USD). Kenaikan terjadi di tengah ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan AS, bersamaan dengan kenaikan dalam pengukur inflasi pilihan Federal Reserve (Fed). 

Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)