Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Semakin Berkualitas dan Tepat Sasaran

Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Foto: Istimewa.

Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Semakin Berkualitas dan Tepat Sasaran

Arga Sumantri • 7 March 2025 17:34

Jakarta: Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendukung segala langkah dan upaya agar masyarakat Indonesia lebih sehat dan memiliki literasi kesehatan yang baik. Salah satunya, lewat program makan bergizi gratis.

"Program makan bergizi gratis harus berjalan dengan baik, tepat sasaran dan berkualitas," tegas Ibas dalam Diskusi Kebangsaan bertajuk Mencetak Generasi Hebat, Membangun Indonesia Sehat, dikutip Jumat, 7 Maret 2025.

Ibas menyampaikan anggaran pemerintah untuk program makan bergizi sangat besar. Pemerintah menargetkan 82,9 juta anak-anak tersentuh program ini hingga September 2025 dengan anggaran mencapai Rp171 triliun. Namun, ia juga yakin program itu akan memberikan dampak besar. 

"Kalau untuk anak-anak Indonesia tidaklah ada artinya, jika pada akhirnya mereka jualah yang akan melanjutkan kehidupan ini," ungkapnya.

Ibas mendorong para dokter, ahli, dan influencer aktif engawal program makan bergizi gratis ini. Sekaligus, aktif memberikan masukan agar validasi data penerima sesuai.

"Agar kualitas sesuai, agar anggaran sesuai dan agar distribusi tepat sasaran, sesuai edukasi pentingnya gizi seimbang," ujar legislator Partai Demokrat itu.
 

Baca juga: Legislator NasDem Ingatkan Pengelolaan Program MBG Mesti Transparan

Menurut Ibas, kunci keberlanjutan di sektor kesehatan adalah pendidikan. Ia berharap pihak-pihak yang menggeluti dunia kesehatan menjadi yang terdepan dan tercepat dalam menyebarkan edukasi.

"Misalkan mendidik dengan Parenting 5.0, membangun generasi emas di era smart society. Yang kualitas hidup tinggi seperti di Denmark, Swedia dan, Swiss. Atau bisa juga seperti di Jepang dengan angka harapan hidup yang tinggi, 85 tahun," ujarnya.

Ibas juga menyebutkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama. Seperti aspek peningkatan pengawasan dan penindakan, perlindungan konsumen, dan regulasi dan penegakan hukum. Kemudian, dunia kesehatan dan gizi, pemberian edukasi dan pelatihan dalam memilih produk, mematuhi protokol penggunaan bahan-bahan sesuai, hingga menjaga komitmen dan sumpah kedokteran. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)