Fakta-fakta Usai Dirut Pertamina Sebar Nomor Pribadi untuk Pengaduan Publik

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri. Tangkapan layar TV

Fakta-fakta Usai Dirut Pertamina Sebar Nomor Pribadi untuk Pengaduan Publik

m rodhi aulia • 6 March 2025 11:52

Jakarta: Jarang sekali seorang pejabat tinggi memberikan nomor pribadi kepada publik untuk menerima keluhan dan laporan langsung. Namun, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, melakukan hal yang tak biasa itu. Ia membagikan nomor handphone pribadinya, 081417081945, sebagai bentuk transparansi dan upaya meningkatkan kualitas pelayanan Pertamina.

Langkah ini dilakukan di tengah sorotan terhadap perusahaan akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang menjerat sejumlah pejabat Pertamina. Simon berharap, dengan adanya akses langsung ini, masyarakat dapat lebih mudah menyampaikan informasi terkait kejanggalan yang ditemukan di lapangan.

Berikut adalah fakta-fakta terkait kebijakan Simon membagikan nomor pribadinya:

1. Nomor Pribadi untuk Pengaduan Publik

Simon memastikan nomor yang ia bagikan benar-benar dikelola sendiri tanpa perantara admin. Selain call center resmi 135, ia memberikan nomor pribadinya agar masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan dan laporan terkait BBM dan layanan Pertamina.

"Sudah konferensi pers beberapa waktu lalu kami juga sudah menyampaikan selain call center 135 saya juga memberikan nomor pribadi yang bisa menerima pesan dari masyarakat seandainya menemukan kegiatan ataupun kualitas ataupun hal-hal merasa perlu untuk ditindaklanjuti oleh PT Pertamina," ujar Simon dalam konferensi pers bersama Jaksa Agung, Kamis, 6 Maret 2025.

Baca juga: Kejagung Pastikan Tak Ada Keterlibatan Erick Thohir dan Boy dalam Kasus Minyak Pertamina

2. Simon Membalas Pesan Secara Langsung

Simon menegaskan bahwa dirinya menangani pesan yang masuk secara langsung, tanpa bantuan admin. Namun, karena jumlah pesan yang banyak, ia meminta maaf jika ada yang belum sempat dibalas dengan cepat.

"Banyak sekali masukan, banyak sekali pesan yang masuk dan saya juga menyampaikan nomor itu memang saya pegang sendiri dan saya membalas sendiri dan tidak menggunakan admin," kata Simon.

Ia mengaku lebih sering membalas pesan saat ada waktu luang. Terutama di malam hari.

"Saya mohon maaf kalau mungkin banyak yang belum sempat terbalas karena biasanya ketika ada waktu yang sesuai pada malam hari saya membalas pesan-pesan sebagai wujud dari keseriusan dan semangat kita bersama untuk mendorong kualitas pelayanan bersama Pertamina menjadi lebih baik," tambahnya.

3. Nomor Akan Dilengkapi dengan WhatsApp

Saat ini, nomor pribadi Simon hanya bisa menerima pesan melalui SMS. Namun, ia menyatakan bahwa dalam waktu dekat, nomor tersebut akan didaftarkan agar bisa digunakan melalui aplikasi WhatsApp untuk memudahkan komunikasi dengan masyarakat.

"Saat ini bisa menerima SMS, nanti akan segera didaftarkan untuk menggunakan aplikasi WhatsApp," ujar Simon.

4. Respons atas Dugaan Korupsi di Pertamina

Simon mengatakan bahwa Pertamina terus berbenah diri setelah adanya kasus dugaan korupsi yang melibatkan enam pejabat perusahaan. Ia menyebut bahwa laporan dari masyarakat bisa membantu proses perbaikan tata kelola di Pertamina.

"Jika masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai, baik dalam kualitas BBM atau menemukan praktik yang kurang sesuai di lapangan, bisa langsung menghubungi nomor tersebut untuk dapat kami tindak lanjuti pada kesempatan yang pertama," ujarnya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam pejabat Pertamina sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor minyak mentah dan produk kilang. Salah satunya adalah Dirut Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang diduga terlibat dalam pengaturan spesifikasi minyak impor dan permainan tender pengadaan BBM.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(m rodhi aulia)