PM Polandia Serukan Mosi Tidak Percaya usai Kemenangan Tokoh Nasionalis dalam Pemilu

PM Polandia Donald Tusk. (EPA-EFE)

PM Polandia Serukan Mosi Tidak Percaya usai Kemenangan Tokoh Nasionalis dalam Pemilu

Willy Haryono • 3 June 2025 20:02

Warsawa: Para pemimpin sayap kanan Eropa menyambut baik kemenangan Karol Nawrocki dalam pemilihan umum presiden Polandia. Berusia 42 tahun, Nawrocki adalah seorang penggemar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang bertekad menentang agenda progresif pemerintah Polandia mengenai aborsi dan hak-hak LGBTQ.

Nawrocki menang dalam putaran kedua pemilu Polandia di hari Minggu, dii negara anggota Uni Eropa dan NATO yang sangat terpolarisasi dengan 51 persen suara berbanding 49 persen untuk sekutu liberal Perdana Menteri Donald Tusk, Rafal Trzaskowski.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Tusk mengatakan bahwa ia menginginkan pemungutan suara mosi tidak percaya “sesegera mungkin,” dan berjanji untuk tetap bertahan, seraya menambahkan bahwa hasil pemilu kali ini "tidak akan mengubah apa pun."

Melansir dari rfi.fr, Selasa, 3 Juni 2025, komentarnya muncul tak lama setelah pemimpin oposisi Jaroslaw Kacynski dari partai populis Hukum dan Keadilan (PiS) mengatakan bahwa warga Polandia telah menunjukkan kepada Tusk "kartu merah."

Kacynski menyerukan pemerintahan "teknis" yang terdiri dari para ahli untuk menggantikan pemerintahan Polandia saat ini.

Nawrocki mengatakan bahwa ia ingin Polandia menjadi "negara yang penting dalam hubungan internasional, Eropa, dan transatlantik."

"Saya akan mewakili Anda dengan bermartabat di kancah internasional, memastikan Polandia diperlakukan setara," tulis Nawrocki di media sosial.

Nawrocki dapat menghidupkan kembali ketegangan dengan Uni Eropa terkait masalah supremasi hukum dan memperumit hubungan dengan Ukraina karena ia menentang keanggotaan NATO bagi negara yang dilanda perang itu dan ingin memangkas tunjangan bagi pengungsi Ukraina.

"Kepresidenan Nawrocki akan menjadi perjalanan yang sulit bagi pemerintahan Tusk," kata analis Piotr Buras. Ia menambahkan bahwa presiden terpilih itu "ingin menggulingkan" Tusk.

Buras mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa hasil pemilu Polandia dapat menyebabkan "pemilihan umum parlemen lebih awal, mungkin tidak tahun ini, tetapi tahun depan".

Reformasi yang direncanakan Tusk, yang berkuasa pada 2023, telah tertahan oleh kebuntuan dengan presiden saat ini, yang mendukung Nawrocki.

Terdapat pula perpecahan dalam koalisi pemerintahannya, yang menurut para analis dapat diperburuk hasil pemilu.

Dalam konstitusi Polandia, seorang presiden memegang hak veto yang krusial atas undang-undang.

Baca juga:  Kandidat Sayap Kanan, Karol Nawrocki Memenangkan Pemilu Polandia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)