PTPP Tahan Dividen Lagi, Kenapa?

Konferensi pers hasil RUPST PTPP di Plaza PTPP, Jakarta Timur. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

PTPP Tahan Dividen Lagi, Kenapa?

Husen Miftahudin • 1 May 2025 13:35

Jakarta: PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari hasil keuntungan pada kinerja keuangan di tahun buku 2024. Dengan demikian, maka emiten BUMN Karya ini sudah absen selama enam tahun membagikan keuntungan.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menjelaskan perseroan menahan laba bersih tahun buku 2024 sebagai cadangan. Ini karena sektor konstruksi tengah dalam kondisi yang menantang, sehingga laba bersih tersebut digunakan untuk modal kerja perseroan.

"Pertama adalah di sektor konstruksi, khususnya BUMN Karya ini kan terkait dengan modal kerja ini kan tight (ketat) banget," ungkap Agus dalam konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PTPP di Plaza PTPP, Jakarta Timur, dikutip Kamis, 1 Mei 2025.

Apalagi, akunya, pencairan anggaran masih cukup terbatas pada kuartal I-2025 dan hanya sebagian proyek yang sudah mulai membuka blokir anggaran. Salah satunya terkait dengan pembangunan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Di sisi lain, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga masih melakukan pencairan secara bertahap. Oleh karena itu, pencadangan laba bersih saat ini bakal dimanfaatkan untuk memperkuat struktur permodalan PTPP.

"Tentunya cadangan ini kita gunakan untuk memperkuat struktur permodalan kita," jelas Agus menyampaikan.
 

Baca juga: Pelototi BUMN, Erick Thohir Gandeng KPK Bangun Sistem Pengawasan


(Ilustrasi. Foto: dok MI)
 

Raup laba bersih Rp415,65 miliar


Adapun, di sepanjang 2024, PTPP membukukan laba bersih sebesar Rp415,65 miliar. Nilai itu turun 13,65 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp481,37 miliar.

Sementara pendapatan usaha PTPP tercatat sebesar Rp19,81 triliun atau tumbuh 7,30 persen secara tahunan (yoy) dari posisi sebelumnya Rp18,46 triliun. Perseroan mengungkapkan, capaian tersebut ditopang oleh segmen jasa konstruksi yang meningkat 10,19 persen (yoy), dari posisi Rp14,68 triliun menjadi Rp16,17 triliun pada tahun lalu.

Adapun, beban pokok pendapatan PTPP meningkat sebesar 6,82 persen (yoy) menjadi Rp17,17 triliun. Hal ini membuat perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp2,63 triliun pada 2024, bertumbuh 10,53 persen dari posisi Rp2,38 triliun di 2023.

Hingga akhir tahun lalu, perseroan memiliki kas dan setara kas senilai Rp4,18 triliun atau naik tipis 0,20 persen (yoy) dari posisi sebelumnya Rp4,17 triliun. PTPP juga mempunyai total aset sebesar Rp56,58 triliun sampai dengan akhir 2024, naik 0,11 persen (yoy).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)