Guru Biologi di Bandung Tugaskan Siswa Gambar Alat Kelamin Dirumahkan

Tangkapan layar siswa SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat mengerjakan tugas biologi.

Guru Biologi di Bandung Tugaskan Siswa Gambar Alat Kelamin Dirumahkan

Media Indonesia • 30 April 2025 18:21

Bandung Barat: Seorang guru SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat bernama Wety Yuningsih harus dirumahkan atau diistirahatkan dari sekolah setelah membuat gaduh di media sosial. Weti guru biologi merekam siswa yang tengah mengerjakan tugas menggambar alat kelamin pria dengan ponselnya.

Sontak kejadian itu pun menuai pro kontra lantaran dilakukan seorang tenaga pendidik. Kepala Sekolah SMAN 1 Cililin, Syaepuddin mengatakan, Wety saat ini sedang menunggu proses pemeriksaan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Provinsi Jawa Barat atas video viralnya tersebut.

"Untuk guru Wety kita istirahatkan, karena kondisinya juga shock. Tentunya kita akan memberikan pendampingan dan dukungan moril, termasuk kepada siswa yang terekam di ponsel," kata Syaepuddin, Rabu (30/4).

Setelah diklarafikasi kepada yang bersangkutan, Syaepuddin mengatakan, Wety telah mengakui kesalahannya. Sementara, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni mengungkapkan, pihaknya sudah menugaskan tim untuk mengklarifikasi video tersebut langsung ke SMAN 1 Cililin.
 

Baca: Kronologi Guru Tugasi Siswa Gambar Alat Kelaminnya Masing-masing

Jika ditemukan unsur pelanggaran secara sengaja, pihaknya bakal memberikan teguran dan sanksi terhadap guru yang bersangkutan serta Kepala SMAN 1 Cililin sebagai pembina guru. 

"Sanksinya bisa teguran termasuk pada kepala sekolah, tujuannya supaya bisa menyusun perangkat pembelajaran yang lebih baik lagi dan membina guru supaya tidak seperti itu," kata Nonong.

Mencegah kejadian serupa, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI menginstruksikan kepala sekolah di Bandung Barat dan Cianjur untuk membentuk petugas khusus yang mengawasi akun media sosial setiap guru sekolah.

"Saya tugaskan kepsek memiliki petugas khusus untuk memantau medsos guru sebagai langkah preventif agar mereka tidak kebablasan dalam menggunakan media sosial, bisa terkontrol. Kalau ada temuan yang kira-kira kebablasan bisa segera diperingatkan," bebernya.

Nonong menuturkan, setiap guru harus bijak dalam menggunakan media sosial khususnya saat mengunggah konten yang melibatkan para siswa. Pasalnya, sudah banyak kasus yang membuat guru harus berhadapan dengan hukum karena tidak berhati-hati dan selektif dalam mengunggah konten di media sosial.

"Karena bukan hanya sekali, dua kali guru kepeleset di medsos. Saya sudah kumpulkan kepsek, berikan lagi pemahaman, edukasi lagi agar bijak bermedsos," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)