Raja Yordania Abdullah Tolak Rencana Trump Usir Warga Palestina dari Gaza

Raja Yordania Abdullah II menolak rencana Trump terhadap Gaza. Foto: The Jordan Times

Raja Yordania Abdullah Tolak Rencana Trump Usir Warga Palestina dari Gaza

Fajar Nugraha • 12 February 2025 06:27

Washington: Raja Yordania Abdullah II mengatakan ia menegaskan kembali posisi teguh Amman terhadap "pengusiran warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat", selama pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump.

Raja Abdullah II telah memberi tahu Donald Trump bahwa negara-negara Arab bersatu dalam menentang rencana kontroversial presiden AS untuk merebut Gaza dan membersihkan etnis Palestina.

"Saya tegaskan kembali posisi teguh Yordania terhadap pengusiran warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat (yang diduduki),” kata Abdullah di media sosial setelah pembicaraan di Gedung Putih pada hari Selasa, seperti dikutip TRT World, Rabu 12 Februari 2025.

"Ini adalah posisi Arab yang bersatu,” tegas Raja Abdullah.

Membangun kembali Gaza tanpa menggusur warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan harus menjadi prioritas bagi semua, katanya.

Pemimpin Yordania mengatakan ia mengadakan "pertemuan yang konstruktif" dengan Trump dan mereka membahas kemitraan Yordania yang telah lama terjalin dengan AS.

Ia mengatakan mencapai perdamaian yang adil atas dasar solusi dua negara adalah cara untuk memastikan stabilitas regional.

"Ini membutuhkan kepemimpinan AS. Presiden Trump adalah orang yang cinta damai. Ia berperan penting dalam mengamankan gencatan senjata di Gaza. Kami berharap AS dan semua pemangku kepentingan dapat memastikannya," tulisnya.

"Saya juga menekankan pentingnya bekerja menuju de-eskalasi di Tepi Barat dan mencegah memburuknya situasi di sana yang dapat berdampak luas bagi seluruh kawasan," kata Abdullah.

"Kami akan terus memainkan peran aktif dengan mitra kami untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh bagi semua orang di kawasan ini," tegas Abdullah.

Trump mengatakan selama pertemuannya bahwa ia akan "mengambil alih" Gaza yang terkepung di bawah otoritas AS, menegaskan bahwa ia akan melaksanakan usulannya yang banyak dikritik untuk mengambil alih kepemilikan Gaza.

"Kami akan menjalankannya dengan sangat baik," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)